Pendapatan Q3 2024 Meningkat, Namun Inovasi Jadi Tantangan Bagi Samsung - Beritakarya.id

Pendapatan Q3 2024 Meningkat, Namun Inovasi Jadi Tantangan Bagi Samsung

Samsung baru saja merilis estimasi pendapatan untuk kuartal ketiga tahun 2024. Dalam pengumuman tersebut, salah satu petinggi perusahaan juga memberikan evaluasi mengenai inovasi yang sedang berlangsung.

Dalam laporan terbarunya, Samsung memperkirakan pendapatannya mencapai sekitar 79 triliun Won, meningkat sebesar 6,7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, laba operasinya diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 12,8%, dari 10,44 triliun Won pada Q2 2024 menjadi 9,1 triliun Won pada Q3 2024.

Menanggapi kinerja yang tidak memenuhi ekspektasi analis, Vice Chairman Device Solution Samsung, Jun Young-hyun, menyampaikan permintaan maaf kepada pemegang saham, konsumen, dan karyawan. Perusahaan teknologi raksasa asal Korea Selatan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan inovasi di masa depan.

“Kinerja yang tidak memenuhi ekspektasi pasar telah menimbulkan kekhawatiran tentang daya saing teknologi fundamental dan masa depan perusahaan,” tulis surat tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (15/10/2024).

“Banyak orang yang membicarakan krisis Samsung. Semua tanggung jawab ini ada di pundak kami yang memimpin bisnis,” sambungnya.

Dalam surat permintaan maaf tersebut, ‘krisis’ yang dihadapi membuat Samsung memutuskan untuk menerapkan kebijakan enam hari kerja bagi para eksekutifnya. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mencatatkan hasil keuangan yang buruk sepanjang tahun 2023, yang disebabkan oleh meningkatnya persaingan dan menurunnya permintaan chip.

Tren AI sempat memberikan keuntungan signifikan bagi Samsung, terlihat dari peningkatan laba yang mencapai 15 kali lipat pada kuartal kedua tahun 2024. Prediksi untuk pertumbuhan keuangan di masa depan juga menunjukkan bahwa penjualan chip memori dengan bandwidth tinggi kepada Nvidia akan menjadi pendorong utama.

Namun, Samsung kini menginformasikan bahwa penjualan chip HBM3E kepada perusahaan besar yang tidak disebutkan namanya mengalami penundaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh pesaing, seperti SK Hynix. Selain itu, Samsung juga bersaing secara ketat dengan perusahaan-perusahaan asal China dalam penjualan chip konvensional yang digunakan di ponsel.

Meskipun demikian, Samsung berkomitmen untuk fokus mengembangkan teknologi baru yang lebih inovatif guna memperbaiki kondisi perusahaan. Mereka menegaskan bahwa memiliki rekam jejak dalam mengubah krisis menjadi peluang, dan berencana melakukan hal yang sama untuk mengatasi situasi saat ini.

Penting untuk dicatat bahwa surat ini ditulis oleh eksekutif dari divisi Device Solution, yang bertanggung jawab atas memori, desain chipset, dan manufaktur semikonduktor. Divisi ini memiliki keterkaitan yang erat dengan divisi smartphone Samsung, sehingga inovasi yang dihasilkan diharapkan akan terlihat pada ponsel Galaxy di masa mendatang.

“Daripada solusi jangka pendek, kami akan mengamankan daya saing fundamental. Lebih jauh, saya percaya bahwa hanya teknologi baru yang tidak ada di dunia dan daya saing berkualitas sempurna adalah satu-satunya cara untuk Samsung Electronics bisa bangkit kembali,” tulis surat tersebut.