Intel meluncurkan seri prosesor terbarunya yang dibangun dengan arsitektur canggih Arrow Lake, yakni seri Core Ultra 200S untuk komputer desktop. Prosesor ini dirancang untuk memberikan peningkatan kinerja luar biasa, menghadirkan efisiensi daya dan performa yang lebih optimal, sehingga cocok untuk pengguna yang membutuhkan daya komputasi tinggi. Seri Core Ultra 200S diharapkan membawa inovasi baru dalam dunia desktop PC, menggabungkan teknologi terdepan dengan kemampuan multitasking yang lebih baik, ideal bagi para profesional hingga pengguna rumahan yang menginginkan performa tanpa kompromi.
Generasi prosesor desktop terbaru ini menawarkan peningkatan performa yang tidak begitu besar, namun memiliki lonjakan signifikan dalam hal efisiensi, menurut laporan GSM Arena pada Rabu (16/10/2024). Inovasi ini menunjukkan bahwa Intel berfokus pada penggunaan energi yang lebih hemat, memungkinkan komputer untuk bekerja lebih cepat dengan daya yang lebih sedikit. Perpaduan ini membuat prosesor Core Ultra 200S ideal bagi pengguna yang membutuhkan performa tinggi tanpa mengorbankan efisiensi energi, cocok untuk berbagai kebutuhan komputasi modern.
Intel mengungkapkan bahwa prosesor P-core mengalami peningkatan instruction per clock (IPC) sebesar 9% dibandingkan dengan generasi ke-14 sebelumnya, sementara E-core mencatat lonjakan IPC hingga 32%. Selain itu, Intel juga mengklaim peningkatan performa multi-threading sebesar 13% dibandingkan pesaing utamanya, menjadikan prosesor ini lebih efisien dalam menjalankan tugas-tugas yang membutuhkan daya komputasi tinggi.
Meskipun angka peningkatan performa tersebut terbilang tidak terlalu mencolok, peningkatan efisiensi yang dihadirkan cukup mencengangkan. Intel melaporkan bahwa terdapat pengurangan konsumsi daya hingga 40%, yang turut berkontribusi pada penurunan suhu prosesor. Hal ini menjadikan prosesor lebih ramah lingkungan dan memungkinkan pengguna untuk menjalankan tugas berat tanpa khawatir terhadap overheating.
Seri prosesor Arrow Lake ini memperkenalkan inovasi desain CPU yang revolusioner dengan meninggalkan struktur monolitik konvensional. Sebagai gantinya, Intel beralih ke arsitektur berbasis tile, di mana setiap komponen penting—seperti CPU, GPU, SoC, dan IO—ditempatkan pada tile yang terpisah. Pendekatan ini tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam pengembangan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan prosesor.
Seri Core Ultra 200S mencakup lima varian prosesor yang berbeda, di mana Core Ultra 9 285K menjadi model unggulan yang menggantikan posisi Core i9-14900K. Selain itu, terdapat juga Core Ultra 7 265K dan 265KF yang mengambil alih peran Core i7-14700K dan 14700KF. Untuk segmen yang lebih terjangkau, ada Core Ultra 5 245K dan 245KF yang menggantikan Core i5-14600K dan 14600KF. Dengan pilihan ini, Intel menawarkan beragam opsi bagi pengguna yang mencari performa tinggi pada perangkat desktop mereka.
Core Ultra 9 285K hadir dengan konfigurasi 8P+16E, sementara model 265K terdiri dari 8P+12E. Varian yang paling kecil, yaitu 245K, memiliki komposisi 6P+8E. Meskipun konfigurasi ini mirip dengan generasi ke-14, terdapat perbedaan penting: tidak ada lagi fitur HyperThreading, sehingga setiap P-core kini hanya memiliki satu thread, sama halnya dengan E-core. Hal ini memberikan pendekatan baru dalam pengelolaan kinerja prosesor, berfokus pada efisiensi dan penyederhanaan arsitektur.
Setiap model yang dilengkapi dengan iGPU memiliki empat core Intel Xe, sementara semua varian juga disertai dengan NPU yang menawarkan kemampuan hingga 13 TOPS. Hal ini menjadikan jajaran prosesor ini tidak hanya kuat dalam hal performa, tetapi juga efisien dalam pengolahan data dan aplikasi yang memerlukan kecerdasan buatan, seperti yang dilaporkan pada Selasa (15/10/2024).
Setiap varian dalam seri Core Ultra 200S memiliki kecepatan clock maksimum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan prosesor generasi ke-14. Sebagai contoh, Core Ultra 9 285K hanya mampu mencapai kecepatan maksimal 5,7GHz, sementara pendahulunya, Core i9-14900K, dapat melaju hingga 6GHz.
Seri prosesor terbaru ini dirancang untuk kompatibilitas dengan soket LGA1851 dan chipset motherboard 800 Series. Jika dibandingkan dengan chip dari 700 Series, 800 Series menawarkan lebih banyak jalur PCIe dan tidak lagi mendukung RAM DDR4.
Dalam hal harga, Core Ultra 9 285K ditawarkan dengan harga USD 589, yang setara dengan sekitar Rp 9,1 juta. Sementara itu, Core Ultra 7 265K dibanderol seharga USD 394, dan Core Ultra 5 245K dihargai USD 309. Penjualan prosesor-prosesor ini akan dimulai pada tanggal 24 Oktober mendatang.