Mobil pikap hybrid BYD Shark semakin mendekati pasar Indonesia. Baru-baru ini, mobil niaga yang ramah lingkungan ini diluncurkan di Kamboja, yang menjadi negara pertama di Asia yang secara resmi menjual BYD Shark setelah sebelumnya dipasarkan di beberapa negara di Amerika Latin.
Menurut informasi dari situs Carnewschina, BYD Shark dijual di Kamboja dengan harga mulai dari USD 56.700, yang setara dengan sekitar Rp 894 juta. Di Kamboja, mobil ini dikenal dengan nama Shark 6. Setiap pembelian BYD Shark juga disertai dengan perawatan gratis selama 3 tahun (atau 50 ribu km), pengisi daya 7 kW, serta garansi selama 8 tahun atau 160 ribu km.
Dalam hal fitur, BYD Shark dilengkapi dengan kemampuan VTOL (Vehicle to Load), yang memungkinkan kendaraan ini untuk memberikan daya pada perangkat eksternal. Fitur ini dapat digunakan untuk menyuplai daya ke peralatan berkemah, sumber energi darurat, serta peralatan rumah tangga.
Dari segi dimensi, BYD Shark memiliki panjang 5.457 mm, lebar 1.971 mm, tinggi 1.925 mm, dan jarak sumbu roda sebesar 3.260 mm. Truk pikap ini dapat menahan beban hingga 835 kg dan memiliki volume bak mencapai 1.450 liter. Selain itu, Shark memiliki kapasitas penarik yang mencapai 2.500 kg (5.512 lb).
Shark dibangun di atas basis DMO milik BYD, yang juga digunakan oleh Fang Cheng Bao Bao 5 dan Bao 8 yang dirancang khusus untuk medan off-road. Platform DMO ini menekankan efisiensi energi dan menawarkan kemampuan off-road yang sejati, dengan kemampuan untuk menyesuaikan distribusi torsi antara bagian depan dan belakang kendaraan.
BYD Shark dilengkapi dengan mesin 1,5T yang menghasilkan daya maksimum sebesar 170 kW. Motor depan memproduksi daya 170 kW dengan torsi puncak mencapai 310 Nm, sementara motor belakang memiliki output 150 kW dan torsi 340 Nm. Secara keseluruhan, output gabungan dari sistem ini mencapai 320 kW dengan torsi maksimum sebesar 650 Nm.
Shark dilengkapi dengan baterai blade lithium-iron fosfat berkapasitas 29,58 kWh, yang memberikan jangkauan listrik murni hingga 100 km berdasarkan standar NEDC. Selain itu, dengan baterai terisi penuh dan tangki bahan bakar penuh, kendaraan ini dapat menjangkau hingga 840 km.
Selain di Kamboja, BYD Shark juga akan tersedia di Australia. Namun, belum ada konfirmasi resmi apakah mobil ini akan dipasarkan di Indonesia.