Dugaan Terungkap: Biang Kerok di Balik Jebolnya Tanggul Tol Cinere-Serpong - Beritakarya.id
Berita  

Dugaan Terungkap: Biang Kerok di Balik Jebolnya Tanggul Tol Cinere-Serpong

Tanggul pembatas di ruas jalan Tol Cinere-Serpong hampir jatuh akibat jebol. Pihak pengelola pun menyampaikan dugaan mengenai penyebab terjadinya jebolnya tanggul tersebut.

Peristiwa jebolnya tanggul di Tol Cinere-Serpong terjadi pada Sabtu (2/11), yang mengakibatkan kemacetan di sepanjang ruas jalan tol tersebut. Saat ini, tanggul yang jebol sedang dalam proses perbaikan oleh petugas.

Dugaan Penyebab Tanggul Jebol

Mirza Nurul Handayani, Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya, mengungkapkan dugaan penyebab jebolnya tanggul di Tol Cinere-Serpong. Salah satu temuannya adalah adanya saluran air liar yang dibuat oleh warga dan mengarah ke jalan tol.

“Tadi pagi atau sekitar jam 10 kami menemukan temuan baru ternyata ada saluran liar warga yang masuk ke posisi ini pada saat kejadian alirannya cukup kencang. Itu juga akan kami investigasi salah satu penyebab utama kejadian ini,” kata Mirza kepada wartawan di lokasi, Minggu (3/11/2024).

Ia menyatakan bahwa saluran liar tersebut ditemukan saat petugas melakukan pembersihan rumput di lokasi. Ternyata, saluran air liar itu mengalir menuju jalan tol.

“Jadi setelah kita bersihkan rumput-rumput yang ada di pagar. Ternyata kelihatan ada saluran liar dari warga yang memang mengarah ke jalan tol ini,” ujarnya.

Mirza juga menyampaikan bahwa selain hujan lebat, penyebab lain jebolnya tanggul adalah saluran air liar tersebut. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan berusaha membahas secara rinci langkah-langkah penanganan agar tanggul menjadi lebih kuat dan tidak mengalami jebol lagi di masa mendatang.

“Mungkin ada beberapa hal selain hujan lebat ada saluran liar juga nanti akan kita cek semua kesesuaian design juga. Untuk penanganan permanennya juga rencananya kita dengan kontraktor dan konsultan akan membahas lebih detil penanganan apa yang nanti akan kita lakukan agar kuat ya. Mungkin buruh waktu cukup memakan waktu dalam penanganan permanennya,” tutupnya.

Sedang dalam Perbaikan

Sementara itu, tanggul yang jebol saat ini sedang dalam proses perbaikan oleh petugas. Masih terlihat adanya bagian tanggul yang jebol dengan tinggi sekitar 10 meter, yang terletak di bagian tengah.

Kini, tanggul yang jebol telah berubah menjadi puing-puing yang berserakan di bahu jalan tol. Terlihat dua alat berat sedang beroperasi untuk mengangkut puing-puing tersebut, sementara sebuah truk pengangkut puing terparkir di tepi jalan. Selain itu, puing tanggul yang jebol juga ditutupi dengan terpal.

Petugas terlihat sedang bekerja di lokasi, sementara di tepi jalan tol terdapat sejumlah mobil terparkir dan tenda untuk para pekerja. Bahu jalan tol dibatasi dengan traffic cone dan beton untuk keamanan. Sementara itu, arus lalu lintas dari Serpong menuju Cinere tampak lancar.

Operator Minta Maaf

PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) telah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Setelah insiden ini, PT Cinere Serpong Jaya, bersama PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor pemeliharaan dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), serta Kepolisian Jalan Raya (PJR) Turangga 007, segera mengambil langkah untuk mengamankan area longsor.

“PT CSJ memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami akibat kejadian tersebut dan selama proses penanganan berlangsung,” bunyi keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).

Setelah penanganan awal, langkah-langkah proteksi area longsor dan pembersihan puing telah dilakukan, sehingga kendaraan dapat kembali melintas di lajur 1 dan lajur 2. Penanganan selanjutnya dilakukan dengan pemasangan shoring sebagai perlindungan untuk Struktur DPT yang masih berdiri.

Selain itu, dilakukan juga pembongkaran DPT yang mengalami longsor, serta pemasangan cerucuk bambu untuk meningkatkan daya dukung lereng. Hal ini dilakukan sebelum penanganan permanen dilaksanakan, setelah evaluasi terhadap struktur DPT selesai.

“Pengguna jalan yang melintas diimbau agar lebih berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Antisipasi arah perjalanan untuk menghindari kepadatan,” bunyi keterangan tersebut.