Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), mengungkapkan bahwa salah satu pelaku judi online (judol) merupakan anggota tim sukses calon gubernur Pramono Anung-Rano Karno. Menanggapi hal ini, Pramono Anung segera membantah tudingan tersebut.
Setelah dilantik menjadi Menkominfo pada 17 Juli 2023, Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Kemenkominfo menghadapi kekurangan jumlah operator untuk memblokir situs judi online. Untuk mengatasi kendala tersebut, Kemenkominfo pun melakukan rekrutmen dan menerima banyak pendaftaran, salah satunya dari seorang individu bernama Saudara T.
“Saudara T menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda NKRI yang Merah Putih. Muncullah AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti-judol. Saudara AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men-take down 50 ribu sampai 100 ribu per hari. Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk, tapi belakangan mereka mundur,” kata Budi Arie.
Budi Arie Setiadi mengaku mengenal T sebagai seorang aktivis politik. Ia menyebutkan bahwa T terlibat dalam tim sukses pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024, serta tim sukses Pramono-Rano dalam Pilgub DKI 2024.
“Tidak ada kerja sama apa pun sebelumnya. T kemudian masuk timses resmi Ganjar-Mahfud dan Pramono-Rano, calon kepala daerah Jakarta dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten Sosmed,” katanya.
Pramono Bantah
Pramono Anung menanggapi pernyataan Budi Arie yang menyebut salah satu pelaku akses judi online adalah bagian dari tim suksesnya. Pramono dengan tegas membantah hal tersebut dan mengaku tidak mengenal Saudara T yang dimaksud oleh Budi Arie.
“Saya tidak kenal yang bersangkutan. Saya tidak tahu, saya belum pernah ketemu, dan ya saya yang begitu-begitu nggak mau peduli juga gitu, kenal nggak, ketemu nggak,” ujarnya.
“Lihat wajahnya juga nggak, orangnya mana juga saya nggak tahu, saya sama sekali nggak tahu,” ucapnya.
Pramono Anung menyatakan bahwa ia tidak akan campur tangan dalam tindakan yang diambil oleh tim pemenangannya terkait kasus tersebut. “Saya memiliki tim pemenangan, dan saya tidak ikut campur dalam apa yang mereka lakukan. Semua sepenuhnya menjadi tanggung jawab tim pemenangan,” ujarnya.