CVT atau Continuously Variable Transmission merupakan salah satu elemen
krusial dalam sistem skuter matik (skutik).
Berbeda dengan motor manual yang memanfaatkan komponen seperti rantai untuk mentransfer tenaga, skuter matik mengandalkan v-belt sebagai elemen utama dalam proses transmisi.
Namun, sistem CVT ini kadang mengalami salah satu masalah yang cukup umum,
yaitu slip.
Masalah ini dapat mengganggu performa skuter, menciptakan pengalaman berkendara yang tidak nyaman.
Misalnya, saat pengendara ingin menarik gas, responsnya menjadi lambat atau kurang spontan, dan kadang terasa seperti telat bereaksi.
Ada tiga penyebab utama terjadinya slip pada sistem CVT, antara lain:
1. Jika skuter keluaran terbaru digunakan selama 3 bulan tanpa dilakukan
perawatan atau servis sama sekali, besar kemungkinan masalah CVT slip akan
muncul.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan kotoran, debu, dan oli, yang
seringkali menempel di area CVT, khususnya pada komponen v-belt.
2. Oli yang jarang diganti akan mengalami degradasi, kehilangan sifat
pelindungnya, serta meningkatkan risiko kebocoran pada seal, yang kemudian
dapat menyebabkan oli meresap ke area CVT.
3. Komponen sepatu kampas ganda yang sudah tipis dapat menyebabkan masalah
pada sistem CVT. Ketika sepatu kampas ganda menipis, permukaannya tidak
dapat menempel dengan maksimal pada mangkuk variator.
Akibatnya, ketika gas ditarik, daya cengkeram antara kampas ganda dan mangkuk menjadi lemah, yang kemudian menimbulkan gejala slip.