Toyota telah meluncurkan mobil listrik bernama bZ4X, namun nama tersebut dinilai oleh sebagian orang terasa kurang familiar dan agak sulit diucapkan.
Oleh karena itu, muncul kabar bahwa Toyota sedang mempertimbangkan untuk mengganti nama model tersebut agar lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
Menurut laporan dari Carscoops.com pada Selasa (24/12/2024), direktur regional Toyota Kanada mengungkapkan rencana untuk mengganti nama model bZ4X. Namun, perubahan nama tersebut kemungkinan baru akan direalisasikan pada tahun 2026, mengingat model untuk tahun 2025 sudah diumumkan dan akan tetap menggunakan nama yang sama.
ebagai informasi, nama bZ4X memiliki arti tertentu di balik setiap elemennya. “bZ” adalah singkatan dari “Beyond Zero,” yang mencerminkan komitmen Toyota terhadap kendaraan bebas emisi. Angka “4” merepresentasikan ukuran kendaraan yang termasuk dalam segmen kelas menengah. Sementara itu, huruf “X” menandakan bahwa model ini adalah tipe crossover.
Penggunaan angka dalam penamaan model mobil sebenarnya sudah menjadi hal yang umum di industri otomotif. Namun, meskipun bZ4X menggunakan angka dalam namanya, model serupa dari Subaru justru memilih nama yang lebih unik, yaitu Soltera.
Belum ada informasi yang jelas mengenai apakah Toyota berencana mengganti nama bZ4X secara regional atau global. Di pasar Amerika, umumnya mobil Toyota menggunakan nama tanpa melibatkan angka, kecuali untuk model RAV4.
Toyota juga memperkenalkan bZ4X di Indonesia melalui PT Toyota Astra Motor (TAM). Mobil listrik ini dijual dengan harga mulai Rp 1,19 miliar (OTR Jakarta).
Namun, penjualan bZ4X tidak mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan data penjualan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk periode wholesales Januari-November 2024, bZ4X tercatat hanya terjual sebanyak 27 unit, sebuah angka yang jauh dari ekspektasi pasar.
