Pemerintah Kabupaten Cianjur berencana untuk memperbaiki 100 ruang kelas yang rusak akibat longsor dan pergerakan tanah pada tahun 2024. Untuk itu, Pemkab akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam proses perbaikan yang dijadwalkan tahun ini, mengingat anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 20 miliar.
Ruhli, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, menyampaikan bahwa dari 18 kecamatan yang terdampak bencana, terdapat 2 TK, 10 SMP, dan 36 SD yang mengalami kerusakan.
“Total ada 100 ruang kelas yang rusak. Jadi tidak semua ruang kelas di 48 sekolah yang terdampak,” kata dia, Selasa (14/1/2025).
Menurutnya, perbaikan akan dilaksanakan tahun ini dengan menggunakan sumber Dana Alokasi Umum (DAU).
“Target kita di tahun ini semuanya selesai, kalaupun tidak berproses setengahnya dulu kemudian dilanjut di tahun berikutnya. Yang diprioritaskan yang kerusakannya berat,” kata dia.
Namun, Ruhli menyebutkan bahwa Pemkab Cianjur juga akan mengajukan permohonan bantuan kepada Kementerian PUPR, mengingat anggaran yang diperlukan cukup besar.
“Satu ruang kelas itu butuh anggaran Rp 200 juta, jadi kalau 100 ruang kelas butuh sekitar Rp 20 miliar. Dari DAU saja belum tentu cukup, tapi kalau dibantu dari Kementerian PUPR kemungkinan bisa tuntas seluruhnya di tahun ini,” kata dia.
“Kita usulkan ke kementerian lantaran ini bencana, diharapkan ada bantuan seperti bencana gempa di Cugenang pada 2022 lalu,” tambahnya.
