OJK Ingatkan Warga Tasikmalaya Waspadai Risiko di Balik Investasi Emas - Beritakarya.id
Berita  

OJK Ingatkan Warga Tasikmalaya Waspadai Risiko di Balik Investasi Emas

Demam investasi emas belakangan ini tengah melanda masyarakat layaknya gelombang tren yang terus bergulung. Fenomena ini disambut baik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menilai minat terhadap logam mulia sebagai pilihan berinvestasi menunjukkan arah positif bagi pengelolaan keuangan masyarakat.

Namun, di balik gemerlapnya kilau emas, OJK tetap menyerukan kehati-hatian. Melati Usman, Pelaksana Tugas Kepala Kantor OJK Tasikmalaya, mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan dalam bertransaksi. Ia menegaskan pentingnya membeli emas melalui lembaga yang sah dan diawasi oleh otoritas keuangan.

“Jangan tergiur tawaran harga emas murah di bawah pasaran, karena kalau di luar lembaga resmi, kami tidak bisa mengawasi,” kata Melati, Kamis (24/4/2025).

Melati memaparkan bahwa pemerintah telah menunjuk dua institusi yang memiliki otorisasi sebagai tempat transaksi emas terpercaya, yaitu Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Kedua institusi ini berfungsi sebagai bullion bank—bank penyimpanan emas—yang operasionalnya berada di bawah pengawasan langsung OJK.

“Bulion bank ini kan saat ini diberikan kepada Pegadaian dan BSI, keduanya berada di bawah yuridiksi kami, jadi kami mengawasi mereka. Kami pastikan takarannya tidak akan kurang,” ujar Melati.

Ia menilai gelombang ketertarikan masyarakat pada emas lebih baik dibanding periode kelam beberapa tahun silam, di mana penipuan berkedok investasi marak terjadi dan memakan banyak korban. Menurutnya, saat ini masyarakat cenderung lebih realistis, meski masih perlu diberi pemahaman untuk tidak gegabah.

“Saya mengamati ya 5 atau 7 tahun belakangan ini masyarakat inginnya instan semua. Sehingga investasi bodong marak. Sekarang muncul tren investasi emas, pesan kami transaksi di lembaga resmi saja. Tipsnya sederhana saja, beli saat murah jual saat harga naik,” ujar Melati.

Kendati demikian, ketika ditanya terkait angka pasti pertumbuhan investasi emas di kawasan Priangan Timur, Melati belum dapat memberikan data kuantitatif.

“Memang tren orang memindahkan uangnya ke tabungan emas, itu meningkat. Peningkatannya berapa, mohon maaf kami belum bisa berikan. Tapi yakin meningkat. Yang jelas apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui lembaga resmi, maka Insya Allah OJK akan mengawasi,” jelasnya.

Senada dengan OJK, PT Pegadaian Area Tasikmalaya juga mencatat lonjakan ketertarikan publik terhadap pembelian emas. Wakil Presiden PT Pegadaian Area Tasikmalaya, Sulaeman, menyatakan bahwa aktivitas transaksi emas mengalami peningkatan signifikan, apalagi setelah momentum Lebaran.

“Saat ini sekarang ada fenomena luar biasa seiring dengan kenaikan harga emas. Lebih banyak masyarakat, sekarang bukan hanya menggadai, bukan hanya menebus ditambah juga pembelian emas. Baik itu nyicil maupun tunai,” kata Sulaeman, pekan lalu.

Ia mencatat lonjakan transaksi ini mulai terasa sejak hari pertama kerja usai libur Idulfitri.

“Ini terjadi mulai dari awal masuk kerja tanggal 8 April. Begitu buka seluruh pegadaian, tidak hanya di Tasik, se-Jawa Barat, bahkan se-Nasional itu Pegadaian sudah benar-benar diserbu masyarakat,” ungkap Sulaeman.

Fenomena emas juga menjalar hingga ke kalangan usia belia. Nova, warga Kecamatan Cipedes, mengisahkan pengalaman tak terduga saat sang putra bungsu, Gibran, yang masih duduk di sekolah dasar, tiba-tiba meminta dibelikan emas dari uang Tunjangan Hari Raya (THR)-nya.

“Sampai anak saya, entah dia tahu dari mana, ujug-ujug minta diantar beli LM (logam mulia), katanya mau beli 1 gram, punya uang THR dikumpulkan,” tutur Nova.

Meski sempat kebingungan karena keterbatasan stok, Nova akhirnya memenuhi permintaan anaknya itu. Ia mengaku kini tidak bisa lagi memanfaatkan uang THR sang anak dengan dalih ‘titip investasi’.

“Bocil sekarang sudah melek investasi, jadi emaknya nggak bisa lagi modus titipan investasi bodong ke THR anak,” ucap Nova sambil tertawa.