Xiaomi kembali menunjukkan taringnya di ranah persaingan ponsel pintar tanah air. Di tengah lesunya pasar smartphone nasional pada kuartal pertama 2025, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini tetap mampu berdiri di garis terdepan, mengungguli nama-nama besar lainnya.
Menurut data terkini dari lembaga riset pasar Canalys, Xiaomi berhasil menguasai 19% pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia pada tiga bulan pertama 2025. Angka ini menjadikan Xiaomi sebagai pemimpin pasar, meski kondisi industri secara keseluruhan sedang mengalami perlambatan pertumbuhan.
Menguntit di posisi berikutnya, grup Transsion—yang menaungi merek-merek seperti Infinix, Tecno, dan Itel—mencatat penguasaan sebesar 17%. Menariknya, angka tersebut juga dicapai oleh Oppo yang berbagi tempat di posisi ketiga. Tak jauh di belakang, Samsung dan Vivo masing-masing merebut 16% pangsa pasar, menciptakan persaingan yang ketat di peringkat empat dan lima.
Meski berhasil menempati posisi puncak, kinerja Xiaomi tidak sepenuhnya bebas tantangan. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, perusahaan ini mencatat penurunan tipis sebesar 1%. Situasi serupa juga dialami para rival, bahkan beberapa di antaranya mengalami penyusutan yang lebih tajam—seperti Oppo yang anjlok hingga 24% secara tahunan. Samsung dan Vivo juga terpaksa menelan pil pahit dengan kontraksi masing-masing 9% dan 14%.
Di tengah tren negatif tersebut, Xiaomi justru menemukan kekuatannya lewat strategi produk yang menyasar berbagai kalangan. Di segmen ponsel kelas pemula, Redmi A5 menjadi bintang baru yang mampu menyeimbangkan antara fitur layak pakai dan harga yang bersahabat, menjadikannya pilihan populer di kalangan pengguna baru maupun pembeli dengan anggaran terbatas.
Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini.
“Pencapaian bisnis Xiaomi Indonesia di kuartal pertama 2025 mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat terhadap inovasi dan kualitas produk Xiaomi. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan oleh konsumen Indonesia,” ungkap Wentao Zhao.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa keberhasilan ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar angka penjualan.
“Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, namun juga representasi dari komitmen Xiaomi untuk terus memahami dan memenuhi kebutuhan unik pasar Indonesia. Respons positif ini semakin memacu kami untuk terus berkontribusi bagi kemajuan teknologi di Indonesia,” tambahnya.
Tak hanya mengandalkan lini ponsel entry-level, Xiaomi juga memikat hati pengguna kelas menengah lewat seri Redmi Note 14, yang menyuguhkan performa mantap, fitur kamera unggulan, dan tampilan visual yang kekinian. Sementara di kelas atas, Xiaomi 15 Series yang berkolaborasi dengan Leica menawarkan pengalaman fotografi sekelas profesional, menjangkau segmen pengguna yang mengutamakan kualitas dan inovasi.
Wentao Zhao menekankan bahwa distribusi yang merata di seluruh wilayah juga turut menjadi penopang keberhasilan ini.
“Keberhasilan ini tak lepas dari upaya kami memperluas jangkauan melalui jaringan penjualan yang solid dan merata di seluruh Indonesia, baik offline maupun online, demi menghadirkan pengalaman terbaik bagi konsumen. Kedepannya kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan jajaran produk smartphone yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Dengan pijakan yang kokoh di awal tahun, Xiaomi tampaknya siap melanjutkan dominasinya dalam kompetisi pasar smartphone Indonesia yang semakin dinamis.