Kisah Viral 2 Orang Anak Usia 4 Tahun dan 5 Tahun Bertunangan di Madura, Tuai Ragam Reaksi Netizen - Beritakarya.id
Berita  

Kisah Viral 2 Orang Anak Usia 4 Tahun dan 5 Tahun Bertunangan di Madura, Tuai Ragam Reaksi Netizen

Sebuah video yang memperlihatkan prosesi lamaran antara dua anak kecil di Madura, Jawa Timur, baru-baru ini viral di media sosial. Video tersebut menuai berbagai macam reaksi dari netizen.

Dalam video tersebut, terlihat seorang anak laki-laki berusia 5 tahun bernama Azka melamar seorang anak perempuan berusia 4 tahun bernama Aisyah. Prosesi lamaran tersebut dilakukan layaknya pernikahan pada umumnya, dengan maskawin berupa kalung emas dan mainan boneka.

Kedua orang tua dari Azka dan Aisyah pun turut hadir dalam acara lamaran tersebut dan terlihat bahagia dengan pertunangan anak-anak mereka.

Video viral ini sontak mengundang pro dan kontra dari netizen. Ada yang menganggap bahwa lamaran anak kecil tersebut lucu dan menggemaskan, namun ada pula yang mengkritiknya karena dianggap tidak pantas dan memaksakan pernikahan pada anak-anak yang masih belum mengerti arti pernikahan.

Beberapa netizen juga mempertanyakan motif di balik lamaran tersebut, apakah murni untuk lucu-lucuan atau ada tujuan lain.

Terlepas dari pro dan kontra tersebut, video viral ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya pendidikan seks dan pendidikan pernikahan bagi anak-anak. Orang tua perlu memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak tentang arti pernikahan dan tanggung jawab yang menyertainya.

Berikut beberapa poin penting terkait video viral lamaran anak kecil di Madura:

  • Video viral: Menampilkan prosesi lamaran antara dua anak kecil berusia 4 tahun dan 5 tahun di Madura.
  • Reaksi netizen: Beragam, ada yang menganggap lucu dan menggemaskan, namun ada pula yang mengkritiknya.
  • Pro dan kontra: Perlu edukasi seks dan pernikahan bagi anak-anak.
  • Pentingnya pendidikan: Orang tua perlu memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak.

Kisah viral ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menyikapi fenomena yang terjadi di media sosial. Jangan mudah terpengaruh oleh tren yang belum tentu baik, dan selalu utamakan edukasi serta perlindungan bagi anak-anak.