Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang anggota polisi diduga memukul seorang demonstran dalam aksi May Day di Semarang pada hari Rabu (1/5). Video tersebut pun viral dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berbaju hitam dihampiri oleh beberapa polisi. Pria tersebut kemudian dipukul dan ditendang oleh salah satu polisi. Peristiwa ini terjadi di tengah kericuhan antara demonstran dan aparat keamanan.
Polrestabes Semarang membenarkan adanya kejadian tersebut. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan bahwa anggotanya yang terekam dalam video tersebut sedang diperiksa oleh Propam.
“Kami sudah periksa anggota tersebut. Dia mengakui perbuatannya dan meminta maaf,” kata Irwan, seperti dikutip dari detikcom.
Irwan menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat situasi sedang memanas. Dia mengatakan bahwa anggotanya mungkin terpancing emosi oleh provokasi dari demonstran.
“Namun, itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan. Kami akan menindak tegas anggota yang terbukti melakukan pelanggaran,” tegas Irwan.
Kasus ini masih diselidiki oleh Propam Polrestabes Semarang. Irwan berjanji akan memberikan sanksi yang tegas kepada anggotanya jika terbukti bersalah.
Beberapa poin penting dari artikel ini:
- Video yang menunjukkan seorang polisi diduga memukul demonstran di Semarang viral di media sosial.
- Polrestabes Semarang membenarkan kejadian tersebut dan anggotanya yang terekam dalam video sedang diperiksa oleh Propam.
- Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan bahwa anggotanya mungkin terpancing emosi oleh provokasi dari demonstran.
- Irwan menegaskan bahwa kekerasan tidak dibenarkan dan akan memberikan sanksi tegas kepada anggotanya jika terbukti bersalah.
Judul yang unik:
- Viral! Diduga Oknum Polisi Pukul Demonstran May Day di Semarang, Polrestabes Turun Tangan
- Huru-Hara May Day di Semarang, Polisi Diduga Pukuli Demonstran, Propam Turun Tangan
- Geger! Video Polisi Pukul Demonstran Beredar, Polrestabes: Anggota Diperiksa