Perbandingan Biaya Isi Daya Mobil Listrik dengan Beli BBM untuk Mobil Konvensional, Hemat Mana? - Beritakarya.id

Perbandingan Biaya Isi Daya Mobil Listrik dengan Beli BBM untuk Mobil Konvensional, Hemat Mana?

Mobil listrik semakin populer di Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan dan dorongan untuk beralih ke energi yang lebih bersih. Namun, banyak orang masih ragu untuk beralih karena khawatir tentang biaya isi daya mobil listrik dibandingkan dengan biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil konvensional. Artikel ini akan membahas perbandingan biaya antara keduanya untuk memberikan gambaran mana yang lebih hemat dalam jangka panjang.

Biaya Isi Daya Mobil Listrik

  1. Tarif Listrik Tarif listrik untuk mengisi daya mobil listrik di Indonesia bervariasi tergantung pada tempat dan waktu pengisian. Rata-rata, tarif listrik per kWh di rumah tangga adalah sekitar Rp 1.467 (per Agustus 2024). Untuk stasiun pengisian daya umum (SPKLU), tarif bisa sedikit lebih tinggi.
  2. Konsumsi Listrik Mobil Listrik Sebagai contoh, sebuah mobil listrik rata-rata mengonsumsi sekitar 15 kWh per 100 km. Dengan kapasitas baterai 60 kWh, mobil ini bisa menempuh sekitar 400 km. Untuk menghitung biaya, kita dapat menggunakan tarif rumah tangga sebagai acuan.Biaya per 100 km=15kWh×Rp1.467=Rp22.005\text{Biaya per 100 km} = 15 \text{kWh} \times Rp 1.467 = Rp 22.005
  3. Biaya Isi Daya Bulanan Misalkan rata-rata jarak tempuh bulanan adalah 1.500 km, maka biaya bulanannya adalah:1.500km÷100km×Rp22.005=Rp330.0751.500 \text{km} \div 100 \text{km} \times Rp 22.005 = Rp 330.075

Biaya Beli BBM untuk Mobil Konvensional

  1. Harga BBM Harga BBM bervariasi tergantung pada jenisnya. Untuk contoh ini, kita ambil harga Pertalite yang saat ini sekitar Rp 10.000 per liter (per Agustus 2024).
  2. Konsumsi BBM Mobil Konvensional Sebuah mobil konvensional dengan efisiensi 12 km per liter akan mengonsumsi sekitar 8,33 liter per 100 km.Biaya per 100 km=8,33liter×Rp10.000=Rp83.300\text{Biaya per 100 km} = 8,33 \text{liter} \times Rp 10.000 = Rp 83.300
  3. Biaya BBM Bulanan Misalkan rata-rata jarak tempuh bulanan adalah 1.500 km, maka biaya bulanannya adalah:1.500km÷100km×Rp83.300=Rp1.249.5001.500 \text{km} \div 100 \text{km} \times Rp 83.300 = Rp 1.249.500

Perbandingan Biaya Bulanan

Dengan perhitungan di atas, kita dapat melihat perbandingan biaya bulanan antara isi daya mobil listrik dan beli BBM untuk mobil konvensional:

  • Mobil Listrik: Rp 330.075
  • Mobil Konvensional: Rp 1.249.500

Selisih biaya antara keduanya adalah:

Rp1.249.500−Rp330.075=Rp919.425Rp 1.249.500 – Rp 330.075 = Rp 919.425

Kesimpulan

Dari perhitungan di atas, jelas terlihat bahwa biaya isi daya mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya beli BBM untuk mobil konvensional. Dengan penghematan sekitar Rp 919.425 per bulan, dalam setahun pengguna mobil listrik dapat menghemat hingga Rp 11.033.100.

Selain dari sisi biaya, mobil listrik juga menawarkan manfaat lain seperti perawatan yang lebih sederhana dan murah, serta kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Meski demikian, keputusan untuk beralih ke mobil listrik juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti infrastruktur pengisian daya yang tersedia, kebutuhan jarak tempuh harian, dan preferensi pribadi.

Dengan semakin banyaknya stasiun pengisian daya dan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah, beralih ke mobil listrik semakin menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen di Indonesia.