Keputusan besar Ducati untuk mengurangi pasokan motor pabrikan di MotoGP 2025 telah menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan pengamat balap. Setelah sekian lama dikenal sebagai tim dengan kekuatan penuh di lintasan, Ducati kini mengambil langkah berani dengan memangkas jumlah motor spesifikasi pabrikan yang mereka pasok.
Langkah ini dipicu oleh keputusan Pramac Racing, tim satelit Ducati yang selama ini menjadi andalan, untuk bergabung dengan Yamaha sebagai tim satelit baru. Dengan perubahan ini, Ducati memilih untuk hanya menyuplai satu motor spesifikasi pabrikan di luar tim utama mereka.
Keputusan Berani, Tantangan Baru
Pertamina Enduro VR46, tim yang dimiliki oleh legenda MotoGP Valentino Rossi, dipilih untuk menerima motor spesifikasi pabrikan dari Ducati. Ini menandai perubahan signifikan dalam strategi Ducati, di mana mereka kini hanya memiliki enam pembalap yang menggunakan motor Ducati di lintasan, berkurang dari delapan pembalap pada musim sebelumnya.
Dua motor Desmosedici GP25 akan tetap menjadi andalan di tim utama Ducati Lenovo, dengan Francesco Bagnaia dan Marc Marquez sebagai pembalap utamanya. Sementara itu, satu motor GP25 lainnya akan diberikan kepada Fabio Di Giannantonio, yang akan membela tim VR46 dengan dukungan penuh dari pabrikan.
Optimisme di Tengah Pengurangan
Meski langkah ini mungkin terlihat sebagai pengurangan kekuatan, Ducati tetap optimis menghadapi musim 2025. Dengan formasi yang lebih fokus, Ducati berharap dapat lebih memaksimalkan potensi motor dan pembalap mereka. Keputusan ini juga dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas, memastikan setiap motor yang mereka pasok mendapat perhatian dan dukungan penuh.
Tim Gresini akan tetap menjadi tim satelit Ducati, namun mereka hanya akan menerima motor dengan spesifikasi tahun sebelumnya, yaitu Desmosedici GP24. Ini memberikan VR46 keunggulan kompetitif dengan motor terbaru, yang diharapkan bisa bersaing ketat di papan atas.
Tantangan Baru di Lintasan
Tantangan bagi Ducati tidak hanya datang dari keputusan internal, tetapi juga dari persaingan yang semakin ketat di lintasan. Dengan Pramac yang kini beralih ke Yamaha, persaingan di MotoGP 2025 diprediksi akan semakin menarik. Ducati harus menghadapi tantangan dari tim-tim yang kini diperkuat dengan teknologi baru dari pabrikan lain.
Namun, dengan Bagnaia dan Marquez sebagai ujung tombak mereka, serta Di Giannantonio yang mendapatkan dukungan penuh dari pabrikan, Ducati percaya diri bisa tetap bersaing di puncak klasemen.
Penutup
Meski mengurangi kuota motor pabrikan, Ducati tetap optimis menatap MotoGP 2025. Dengan strategi yang lebih fokus dan didukung oleh pembalap-pembalap kelas dunia, mereka siap menghadapi tantangan di musim baru ini. Ducati telah membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan besar di MotoGP, dan meski ada perubahan, mereka tidak takut untuk terus bersaing dan mempertahankan dominasi mereka di lintasan.