Mengapa Pesawat Terbang Bisa Meninggalkan Jejak? - Beritakarya.id

Mengapa Pesawat Terbang Bisa Meninggalkan Jejak?

Pernahkah Anda memperhatikan garis-garis putih panjang yang terbentuk di langit setelah sebuah pesawat terbang melewatinya? Jejak-jejak ini, yang dikenal sebagai contrails (singkatan dari condensation trails), sering kali menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan di benak banyak orang. Apa sebenarnya yang menyebabkan pesawat terbang meninggalkan jejak di langit? Berikut ini adalah penjelasan ilmiah tentang fenomena ini.

Proses Terbentuknya Contrails

Contrails terbentuk ketika pesawat terbang melalui lapisan atmosfer yang dingin dan lembap pada ketinggian jelajah, biasanya antara 8.000 hingga 12.000 meter. Pada ketinggian ini, suhu udara bisa mencapai -40°C atau lebih dingin. Ketika pesawat terbang, mesin jetnya membakar bahan bakar, menghasilkan gas buang yang mengandung uap air dan partikel mikroskopis.

Saat uap air panas yang dikeluarkan dari mesin bertemu dengan udara dingin di sekitar pesawat, uap air tersebut mengalami kondensasi, berubah menjadi tetesan air yang sangat kecil, dan akhirnya membeku menjadi kristal es. Kristal es inilah yang membentuk jejak putih yang kita lihat di langit. Contrails sangat mirip dengan awan cirrus, karena keduanya terbentuk dari kristal es.

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Contrails

Tidak semua pesawat meninggalkan jejak contrails setiap kali terbang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah contrails akan terbentuk atau tidak:

  1. Suhu Udara: Contrails hanya terbentuk di udara yang sangat dingin. Jika suhu di ketinggian jelajah tidak cukup rendah, uap air dari mesin pesawat tidak akan cukup mendingin untuk membentuk kristal es.
  2. Kelembapan Udara: Tingkat kelembapan udara juga mempengaruhi pembentukan contrails. Jika udara terlalu kering, uap air yang dilepaskan oleh pesawat akan segera menguap tanpa membentuk kristal es.
  3. Jenis Mesin Pesawat: Mesin jet modern yang lebih efisien cenderung menghasilkan lebih sedikit contrails dibandingkan dengan mesin yang lebih tua. Hal ini karena mesin modern lebih efisien dalam membakar bahan bakar dan menghasilkan lebih sedikit uap air.
  4. Ketinggian Penerbangan: Pesawat yang terbang pada ketinggian lebih rendah mungkin tidak meninggalkan contrails karena suhu di ketinggian tersebut tidak cukup rendah untuk membekukan uap air.

Variasi dalam Jejak Contrails

Contrails dapat bervariasi dalam hal penampilan dan durasi. Beberapa contrails menghilang dalam hitungan detik setelah terbentuk, sementara yang lain dapat bertahan selama beberapa jam dan menyebar untuk membentuk awan tipis yang dapat menutupi langit. Variasi ini disebabkan oleh kondisi atmosfer seperti angin, kelembapan, dan suhu di berbagai lapisan atmosfer.

  • Contrails Pendek: Contrails yang menghilang dengan cepat biasanya terbentuk di udara yang kurang lembap atau di mana suhu tidak cukup rendah untuk mempertahankan kristal es dalam waktu lama.
  • Contrails Panjang: Contrails yang bertahan lama dan menyebar luas terbentuk di atmosfer yang sangat lembap, di mana kristal es tidak mudah menguap dan angin dapat menyebarkan jejak tersebut.

Mitos dan Teori Konspirasi

Contrails kadang-kadang menjadi subjek berbagai teori konspirasi. Beberapa orang percaya bahwa contrails adalah bukti dari “chemtrails,” yaitu gagasan bahwa pemerintah atau entitas lain secara sengaja menyemprotkan bahan kimia ke atmosfer untuk berbagai tujuan rahasia. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, dan contrails telah dijelaskan dengan baik oleh sains sebagai fenomena alamiah yang dihasilkan oleh pesawat terbang.

Kesimpulan

Contrails adalah fenomena alamiah yang terjadi ketika uap air dari mesin pesawat bertemu dengan udara dingin di ketinggian tinggi, membentuk kristal es yang kita lihat sebagai garis putih di langit. Meskipun sederhana, fenomena ini memberikan wawasan menarik tentang bagaimana pesawat berinteraksi dengan lingkungan atmosfer saat terbang. Jadi, lain kali Anda melihat jejak putih di langit, Anda dapat mengapresiasi keindahan sains yang ada di baliknya.