Dalam rangka memastikan bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) dapat dialokasikan dengan lebih efektif dan tepat kepada masyarakat yang membutuhkan, Pertamina Patra Niaga telah meluncurkan pendaftaran untuk penggunaan QR code MyPertamina. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih transparan dan efisien dalam distribusi BBM, sehingga bantuan yang diberikan dapat sampai kepada pengguna yang benar-benar berhak.
QR code MyPertamina ini menjadi syarat wajib bagi kendaraan beroda empat yang ingin mengakses bahan bakar subsidi, seperti Pertalite dan Solar. Kebijakan ini diimplementasikan untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang memenuhi kriteria yang dapat memanfaatkan jenis BBM yang mendapatkan subsidi, sehingga penggunaan sumber daya dapat lebih terarah dan tidak disalahgunakan.
Namun, ketika mendaftar untuk mendapatkan QR code MyPertamina, banyak masyarakat yang mengeluhkan kendala terkait proses verifikasi data yang memakan waktu. Hal ini terlihat dari beberapa unggahan di akun X (Twitter) @MyPertaminaID, di mana mereka menyatakan frustrasi atas lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses tersebut.
“Masih nunggu terus , belum berubah dari verified , follow up donk min,” tulis akun @akas_zarkasi.
“Min kok akun saya lama kali di verifikasinya?,” tulis akun @KareninaAurora.
“Min berapa lama proses verifikasi?,” tulis akun @dwi_joko_w.
Menurut informasi yang tercantum di laman resmi MyPertamina, setelah pengguna mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP dan kata sandi, langkah selanjutnya adalah mengikuti petunjuk untuk mengisi data kendaraan atau usaha. Selanjutnya, data yang telah diinput akan diproses untuk verifikasi, yang diperkirakan memakan waktu hingga 14 hari.
Agar memudahkan konsumen dalam mendapatkan QR Code untuk pembelian BBM Pertalite, Pertamina Patra Niaga telah menyediakan sejumlah tips penting.
Konsumen diharuskan untuk menyiapkan berbagai dokumen, antara lain: foto KTP, foto diri, serta foto STNK yang menampilkan bagian depan dan belakang. Selain itu, diperlukan juga foto kendaraan dari sudut pandang keseluruhan, gambar kendaraan dari depan yang menunjukkan nomor polisi, serta foto KIR bagi kendaraan yang wajib memiliki KIR.
“Semua dokumen harus jelas terlihat dan terbaca saat difoto, termasuk kualitas dokumen yang harus diperhatikan agar tulisannya tidak rusak atau kabur,” ucap Manajer Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/9/2024).
Pertamina Patra Niaga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses verifikasi dokumen. Namun, jika dokumen yang diunggah tidak dapat terbaca dengan jelas, hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam proses pendaftaran.
