Kasus Aniaya Karyawan: Polisi Identifikasi Bos Perusahaan Asal Hong Kong - Beritakarya.id
Berita  

Kasus Aniaya Karyawan: Polisi Identifikasi Bos Perusahaan Asal Hong Kong

Kepolisian telah membeberkan identitas pemilik perusahaan game art dan animasi yang beroperasi di Menteng, Jakarta Pusat, yang dituduh melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu karyawannya. Pemilik perusahaan animasi tersebut, yang dikenal dengan inisial CL, merupakan warga negara Hong Kong. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa insiden ini menyoroti masalah serius dalam lingkungan kerja di industri kreatif.

“CL warga negara Hong Kong,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus, Senin (16/9/2024).

Menurut Firdaus, wanita berinisial CS, yang merupakan mantan karyawan perusahaan tersebut, telah secara resmi mengajukan laporan polisi terkait dugaan penganiayaan. Dia menambahkan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk lebih mendalami kasus ini.

“Korban sudah buat LP (laporan polisi) dan masih tahap pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya.

Setelah munculnya isu mengenai kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan oleh pimpinan perusahaan, polisi melakukan pemeriksaan di perusahaan animasi ‘BS’ yang terletak di Menteng. Diketahui bahwa perusahaan ini mempekerjakan sekitar 80 karyawan.

AKBP Muhammad Firdaus, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, menyampaikan bahwa informasi sementara diperoleh dari keterangan saksi sekuriti yang berada di sekitar lokasi kejadian. Perusahaan animasi tersebut telah beroperasi di lokasi itu sejak tahun 2019.

“Didapatkan informasi bahwa perusahaan BS bergerak di bidang industri game dan animasi. Beroperasi sekitar 2019 dan setahu saksi, pemilik tempat tersebut milik orang asing (Chinese). Untuk karyawan laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan,” kata Firdaus saat dihubungi, Sabtu (14/9).

Firdaus mengungkapkan bahwa jam kerja karyawan di perusahaan itu bersifat tidak teratur. Menurut keterangan saksi, karyawan sering kali terlihat pulang dari tempat kerja hingga larut malam, bahkan sekitar pukul 04.00 WIB.

“Untuk jam pulang karyawan tidak sama, paling cepat pukul 18.00 WIB dan paling lama pukul 04.00 WIB,” ujarnya.

Firdaus menyampaikan bahwa saat ini, kantor tersebut dalam kondisi kosong. Menurut informasi dari saksi, tempat kerja itu sudah tidak dihuni sejak bulan Juli 2024.

“Saat ini keadaan situasi kantor BS tutup sekitar bulan Juli 2024 dan tempat tersebut sudah tidak ditempati. Menurut saksi, bahwa sekira pada bulan Juli 2024 tersebut, ada asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah 3 orang dengan keterangan 2 laki-laki separuh baya dan 1 perempuan separuh baya,” jelasnya.

Firdaus menambahkan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang berupaya menemukan karyawan yang diduga menjadi korban. Mereka juga mengundang siapapun yang mengalami perlakuan serupa untuk melaporkan kejadian tersebut.