BERITAKARYA.CO.ID – FIFA telah merilis laporan lengkap dugaan korupsi penawaran Piala Dunia 2018 dan 2022. Dugaan korupsi penawaran tuan rumah piala dunia itu terungkap setelah bocor ke surat kabar Jerman Bild seperti dilansir espnfcasia.com, Selasa (27/6/2017).
Kritikus FIFA percaya bahwa tawaran piala dunia di Rusia dan Qatar pasti telah melakukan kesalahan dalam mendapatkan suara dari jajaran komite eksekutif FIFA pada tahun 2010 lalu.
Sebagian besar dari mereka yang mengambil bagian dalam pemungutan suara tahun 2010 diduga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dan didakwa atas tuduhan korupsi oleh Departemen Kehakiman AS. Juga masih dalam pengawasan oleh Jaksa Federal Swiss yang memiliki 25 hasil investigasi yang sedang berlangsung yang melibatkan lebih dari 170 transaksi bank yang dicurigai sebagai pencucian uang.
Surat kabar tersebut berencana untuk menerbitkan ekstrak dari berkas 430 halaman, yang ditulis oleh penyelidik etika independen FIFA Michael Garcia, dalam beberapa hari ke depan, saat badan sepak bola dunia mempublikasikan keseluruhan temuannya pada hari Selasa.
Sebelumnya, FIFA baru saja menerbitkan ringkasan 42 halaman mengenai temuannya yang dirilis oleh Hans-Joachim Eckert, sebuah langkah yang membuat Garcia kesal, yang mengatakan bahwa dokumen yang disalahartikan tersebut salah mengartikan karyanya.
Garcia mengatakan bahwa dia kehilangan kepercayaan pada independensi komite etik FIFA setelah badan tersebut gagal melepaskan keseluruhan laporan, dan mengundurkan diri.
Namun wartawan Bild Peter Rossberg yang mendapatkan salinan bocor tersebut, mengatakan bahwa laporan tidak memberikan bukti bahwa Piala Dunia dibeli pada 2018 atau 2022. Bild menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa Piala Dunia dibeli.
Dia mengatakan bahwa laporan Garcia mencakup rincian pembayaran dua juta Swiss franc ($ 2 juta) ke rekening putri berusia 10 tahun seorang pejabat FIFA, seperti dilansir espnfcasia.com, Selasa (27/6/2017).
Tabloid tersebut juga mengatakan akan menjelaskan peran yang dimainkan oleh pimpinan Akademi Qatar dalam memanipulasi pejabat FIFA dengan hak suara. Dikatakan tiga anggota komite eksekutif FIFA melakukan perjalanan ke Rio dalam sebuah pesawat pribadi Qatari FA pada akhir 2010, hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara yang membuat Qatar memenangkan Piala Dunia 2022.
Rossberg mengatakan akan “Naif untuk percaya bahwa orang-orang seperti Garcia atau (Wakil Ketua Investigasi Komite Etika FIFA, Cornel Borbely) bisa dapat menemukan bukti yang pasti,” ujar Rossberg seperti dilansir espnfcasia.com, Selasa (27/6/2017).
Sumber:Â espnfcasia.com