Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan IWAS, lebih dikenal dengan nama Agus Buntung, menjadi sorotan publik.
Setelah video Agus Buntung yang tengah merayu seorang korban tersebar di media sosial, perhatian masyarakat pun meningkat.
Dalam video yang berdurasi tiga menit tiga detik tersebut, Agus Buntung terdengar berusaha mempengaruhi korban dengan kata-kata yang menenangkan.
Video itu tampaknya direkam di sebuah taman, di mana Agus Buntung mencoba meyakinkan korban untuk mempercayainya.
“Kak, jangan hancurkan diri sendiri. Saya yakin kamu bisa, kamu punya kemampuan. Kamu nggak butuh orang lain untuk memberi inspirasi. Tunjukkan kalau kamu bisa,” ujar Agus Buntung dalam rekaman yang viral tersebut.
Agus juga mengungkapkan bahwa dia sudah mencari gadis itu selama enam tahun.
“Saya sudah lama mencari kamu, tapi tanpa sadar saya nggak tahu ke mana harus mencari. Tapi hati saya seperti jatuh di sini, di tempat ini,” lanjut Agus dalam video tersebut.
Tak hanya itu, Agus Buntung juga mencoba memberi semangat kepada korban dengan kata-kata motivasi.
“Saya nggak suka melihat orang lemah. Saya ingin memberi segalanya untuk kamu, supaya kamu tahu kalau kamu sangat berarti. Kamu akan menjadi orang besar kelak,” tambah Agus.
Selain itu, Agus Buntung juga mengklaim dirinya adalah seorang ‘guru sakti’ yang berasal dari Lombok.
“Agar kamu semakin yakin, saya ini guru terbaik di Lombok, walaupun saya sedang sakit karena orang lemah,” ujarnya dalam video.
Saat ini, Agus Buntung telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelecehan seksual tersebut. Rekonstruksi kasus digelar pada Selasa, 11 Desember 2024, di Taman Udayana.
Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, menyatakan bahwa hingga kini terdapat 15 korban yang telah melapor ke pihaknya. Dari jumlah tersebut, tujuh korban telah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Polda NTB memastikan bahwa seluruh proses hukum kasus ini akan dilaksanakan dengan transparansi dan profesionalisme, sesuai dengan prosedur yang berlaku.