Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jeju Air terlibat dalam kecelakaan yang merenggut ratusan nyawa. Sebagai tindak lanjut, pemerintah Korea Selatan kini melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pesawat dengan tipe yang sama dari berbagai maskapai di negara tersebut.
Menurut laporan AFP, pejabat keamanan udara dari Amerika Serikat (AS) dan staf pembuat pesawat Boeing telah tiba di Korea Selatan untuk melakukan investigasi gabungan terkait tragedi Jeju Air.
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, menyatakan akan melaksanakan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan tragis tersebut. Selain itu, Korsel juga akan melakukan “inspeksi keselamatan penting untuk seluruh sistem operasi maskapai” guna mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.
“Untuk pemeriksaan menyeluruh, catatan perawatan sistem utama seperti mesin dan roda pendaratan akan diperiksa secara menyeluruh terhadap 101 pesawat yang dioperasikan oleh 6 maskapai dengan model yang sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan,” kata Choi.
“Proses ini akan dilakukan secara intensif mulai hari ini dan berlanjut hingga 3 Januari 2025,” imbuhnya.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (29/12) lalu, saat pesawat yang terbang dari Thailand menuju Korea Selatan mengalami insiden tragis.
Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh ‘bird strike’, atau tabrakan dengan burung, yang mengenai pesawat. Pesawat dengan nomor penerbangan 2216 itu mengangkut 181 penumpang, namun hanya dua orang yang selamat, sementara sisanya tewas dalam insiden tragis tersebut.
