Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Ronny Franky Sompie, telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK. Pemeriksaan tersebut terkait dengan data perlintasan Harun Masiku, baik saat keluar maupun masuk ke wilayah Indonesia.
“Penyidik mendalami tentunya perihal pengetahuan yang bersangkutan terkait data perlintasan saudara HM dan seputar tugas-tugas beliau sebagai Dirjen Imigrasi pada saat itu,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Tessa menjelaskan bahwa Ronny diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tiga tersangka, yakni Harun Masiku (HM), Hasto Kristiyanto (HK), dan Donny Tri Istiqomah (DTI).
“Ya betul, yang bersangkutan hari ini dimintai keterangan sebagai saksi untuk surat perintah penyidikan atas nama tersangka HM, HK, dan DTI,” kata dia.
“Jadi, untuk pemeriksaannya tidak jauh dari apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan,” tambahnya.
Di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Ronny terlihat keluar usai menjalani pemeriksaan pada Jumat (3/1/2025) pukul 15.31 WIB. Ia menyebutkan bahwa pemeriksaannya berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 2020.
“Ya memang pertanyaan yang disampaikan ke saya adalah berkisar tentang ya tanggung jawab saya ketika tahun 2020 saya masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi,” kata Ronny di gedung KPK, Jumat (3/1/2025).
Ronny menjelaskan bahwa Harun Masiku tercatat meninggalkan Indonesia pada 6 Januari 2020 dan kembali masuk ke tanah air sehari kemudian, yakni pada 7 Januari 2020.
“Saat di mana tanggal 6 Januari, Harun Masiku melintas ke luar negeri, dan juga 7 Januari 2020 kembali lagi masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Ronny mengungkapkan bahwa ia menerima 22 pertanyaan selama pemeriksaan. Namun, ia tidak merinci isi dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penyidik.
“Tadi ada pertanyaan, jumlah pertanyaan ada 22. 22 pertanyaan yang diberikan kepada saya,” sebutnya
