Ada beberapa tanda yang menunjukkan kemenangan Hamas atas Israel di Jalur Gaza. Salah satunya adalah kegagalan Israel, yang hingga kini belum mampu menghancurkan kelompok pejuang tersebut.
Sekitar 47.000 orang menjadi korban serangan brutal Israel di Jalur Gaza, dengan mayoritas korban terdiri dari wanita dan anak-anak. Selain menelan banyak korban jiwa, invasi tersebut juga mengakibatkan kerusakan besar di wilayah Palestina.
Meskipun wilayah yang mereka duduki mengalami kerusakan parah dan korban jiwa yang tak sedikit, banyak yang menilai bahwa perjanjian gencatan senjata baru-baru ini merupakan simbol kemenangan bagi Hamas.
Gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza resmi diberlakukan pada Minggu (19/1) pukul 11.15 waktu setempat. Kesepakatan ini mencakup pengembalian para sandera serta penarikan pasukan Zionis dari wilayah tersebut.
3 Tanda Kemenangan Hamas atas Israel
- Hamas Cegah Israel Capai Tujuannya
Awalnya, Israel bertekad untuk melenyapkan Hamas, tetapi kini mereka justru duduk bersama para pemimpin Hamas di gedung yang sama untuk melakukan negosiasi.
Kehancuran besar yang dialami Jalur Gaza setelah perang lebih dari satu tahun justru membuat banyak pendukung Hamas berpendapat bahwa keberlangsungan kelompok tersebut sudah cukup untuk dianggap sebagai sebuah kemenangan.
Namun, ada pula pihak yang mengkritik gerakan tersebut, berpendapat bahwa tingginya harga yang harus dibayar oleh Palestina, yang belum pernah terjadi sebelumnya, justru mencerminkan sebuah kekalahan.
- Hamas Masih Berkuasa
Kelompok militan tidak hanya berhasil bertahan selama 15 bulan perang dengan Israel, tetapi juga tetap mempertahankan kendali penuh atas wilayah Gaza.
Dengan adanya lonjakan bantuan kemanusiaan yang dijanjikan dalam kesepakatan gencatan senjata, pemerintah yang dipimpin oleh Hamas mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan mengatur distribusi bantuan kepada warga Gaza yang sangat membutuhkan.
- Kelompok yang Mampu Beri Ancaman Serius ke Israel
Selama beberapa dekade, Hamas beroperasi sebagai kelompok pemberontak yang terorganisir dengan baik, yang mampu melancarkan serangan gerilya terhadap pasukan Israel dan melakukan pemboman bunuh diri di wilayah Israel.
Hamas tetap mempertahankan kekuasaannya melalui empat perang sebelumnya dengan Israel. Dengan dukungan dari Iran, mereka terus meningkatkan kemampuan militernya, memperluas jangkauan roket, dan membangun terowongan yang lebih dalam serta panjang untuk menghindari serangan udara Israel.