Sebuah video memperlihatkan empat tentara wanita Israel yang dibebaskan oleh Hamas menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada kelompok Palestina tersebut. Penghargaan itu diberikan atas perlakuan manusiawi yang mereka terima selama penawanan, serta atas upaya melindungi nyawa mereka meskipun serangan bom dari Israel berlangsung dengan intensitas tinggi.
Video tersebut diunggah oleh Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas. Dalam video itu, terlihat para tentara berada di dalam sebuah kendaraan saat proses pengangkutan mereka untuk diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah. Penyerahan ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.
Sebelum proses penyerahan, para tentara tersebut mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas perlakuan baik yang diberikan oleh Brigade Al-Qassam selama penahanan.
“Assalamualaikum, terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan yang baik,” ujar seseorang dalam video itu, dilansir Anadolu, Minggu (26/1/2025).
“Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaian,” kata yang lain.
Tentara ketiga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pejuang atas upaya mereka dalam “melindungi kami dan menjaga kami dari serangan pemboman.”
Tentara keempat menyampaikan harapannya bahwa hari tersebut akan menjadi “hari yang membahagiakan bagi semua orang.”
Di penghujung video, para tentara terdengar dengan lantang meneriakkan “25 Januari,” merujuk pada tanggal pembebasan mereka. Rekaman tersebut diambil di dekat pantai Gaza sesaat sebelum proses penyerahan.
Sebagai bagian dari pertukaran, sekitar 200 tahanan Palestina dibebaskan pada hari Sabtu sebagai imbalan atas keempat tentara tersebut.
Dalam fase pertama gencatan senjata di Gaza, Israel kini bersiap untuk mundur dari wilayah Koridor Netzarim, yang selama ini memisahkan Gaza utara dan selatan. Langkah ini akan membuka peluang bagi warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke wilayah utara.
Fase pertama perjanjian gencatan senjata selama enam minggu dimulai pada 19 Januari, menghentikan sementara perang genosida yang dilakukan Israel. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 47.000 nyawa warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari pertama gencatan senjata, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina sebagai bagian dari pertukaran dengan tiga tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas.
Perjanjian gencatan senjata yang terdiri dari tiga fase ini mencakup pertukaran tahanan dan pemeliharaan ketenangan yang berkelanjutan, dengan tujuan akhir mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.