Isu yang tengah ramai diperbincangkan di dunia maya, yakni tagar #KaburAjaDulu, turut mengundang perhatian Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Melalui sebuah video pendek yang diunggah di akun media sosialnya, Anies menyampaikan pandangannya terkait polemik tersebut.
Dalam video tersebut, Anies memulai dengan menyapa para pengikutnya sebelum kemudian memberikan tanggapannya terhadap isu yang berkembang. Ia menyoroti pertanyaan yang banyak muncul belakangan ini mengenai cara mempertahankan rasa cinta terhadap Indonesia di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
“Akhir-akhir ini banyak yang tanya bagaimana cara tetap mencintai Indonesia? bahkan ada yang ragu, memangnya masih relevan?” ujar Anies, dikutip Selasa (18/2/2025).
Anies menegaskan bahwa rasa cinta terhadap tanah air seharusnya tidak hanya muncul ketika keadaan negara dalam kondisi baik, tetapi juga harus tetap terjaga di saat-saat sulit. Baginya, justru dalam kondisi penuh ujian, kecintaan terhadap negeri ini harus semakin kokoh.
“Justru cinta itu diuji ketika negara sedang menghadapi banyak tantangan, sedang butuh perubahan,” lanjutnya.
Ia memahami perasaan sebagian masyarakat yang merasa sudah memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia, namun justru merasa tidak dihargai. Anies mengibaratkan kondisi tersebut layaknya perasaan cinta yang tidak berbalas. Kendati demikian, ia mengajak masyarakat untuk melihatnya sebagai ujian dalam mencintai negeri ini, yang membutuhkan keteguhan hati serta kesabaran.
Anies juga mengingatkan bahwa perjuangan untuk tanah air bukan sesuatu yang instan. Ia mencontohkan generasi terdahulu, seperti mereka yang berjuang sejak 1908 dan 1928. Banyak dari mereka yang bahkan tidak sempat menyaksikan kemerdekaan Indonesia, tetapi tetap teguh melangkah maju meski dianggap hanya sekadar bermimpi.
“Seperti generasi 1908, 1928 sebagian dari mereka tidak sempat tidak pernah melihat Indonesia merdeka. tapi mereka tetap bergerak maju. meski dianggap pada masa itu mimpi, mimpi tinggi, mimpi di siang bolong. Dan perjuangan mereka itu seperti marathon, dan estafet yang dijadikan satu bergantian tapi tetap melangkah ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anies menegaskan bahwa nasionalisme tidak ditentukan oleh lokasi tempat tinggal seseorang. Ia mencontohkan bagaimana banyak tokoh besar bangsa yang sempat tinggal di luar negeri namun tetap memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana seseorang tetap memberi manfaat bagi tanah air, di mana pun mereka berada.
“Jadi bagi yang memutuskan ke luar negeri untuk alasan kebutuhan diri, untuk alasan keluarga, itu sah saja. Tetap usahakan berkontribusi untuk Indonesia dari manapun juga tinggal dan berada. Dan bagi yang ada di Indonesia yuk mari kita saling dukung, saling jaga satu sama lain karena apapun tantangannya kita hadapi bersama,” pungkasnya.
Pernyataan Anies ini pun menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. Ada yang mendukung penuh pesannya tentang nasionalisme tanpa batas, sementara sebagian lainnya masih mempertanyakan realitas kondisi di dalam negeri. Namun, satu hal yang jelas, diskusi mengenai tagar #KaburAjaDulu telah berkembang menjadi perbincangan yang lebih luas mengenai makna cinta tanah air di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini.