Marsekal Madya (Marsdya) TNI Mohammad Syafii menjadi sorotan setelah hadir di Istana Negara, Jakarta, namun tidak ikut serta dalam prosesi pelantikan pejabat yang digelar hari ini. Ia menegaskan bahwa kedatangannya hanya sebatas memenuhi undangan yang diterima.
“Kita ke sini dalam rangka undangan. Nanti pelaksananya baru… pasti atau tidak,” kata Syafii kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
“Yang jelas, tadi kita datang untuk menghadiri undangan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihak protokoler tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait nasib pelantikannya. Menurutnya, terlepas dari ada atau tidaknya pelantikan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tetap berada di bawah kendali langsung Presiden.
“Acara protokoler, mana ada penjelasan-penjelasan begituan. Yang jelas, organisasi Basarnas itu bertanggung jawab langsung kepada Bapak Presiden,” ujar Syafii.
Seperti diketahui, Syafii telah ditunjuk sebagai Kepala Basarnas melalui mekanisme rotasi dan mutasi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 yang diterbitkan pada 3 Januari 2025, mengenai pergantian dan pengangkatan jabatan bagi perwira tinggi.
“Telah resmi ditetapkan rotasi dan mutasi 101 pati (perwira tinggi) TNI terdiri dari 62 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL, dan 31 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).
Dengan keputusan tersebut, Syafii dipercaya menggantikan Marsekal Madya TNI Kusworo sebagai Kepala Basarnas. Kusworo sendiri dipindahkan ke posisi perwira tinggi di Mabes TNI AU sebagai bagian dari persiapan masa pensiun. Sebelum menerima jabatan ini, Syafii sempat menduduki posisi Aspers Panglima TNI.