BNN Bongkar Jaringan Besar Narkotika, 6 Buronan Masih Diburu - Beritakarya.id
Berita  

BNN Bongkar Jaringan Besar Narkotika, 6 Buronan Masih Diburu

Desk Pemberantasan Narkoba yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) berhasil mengungkap jaringan narkotika besar dengan total barang bukti mencapai 1,2 ton. Dalam operasi ini, yang mencakup 14 kasus berbeda, sebanyak enam orang masih dalam status daftar pencarian orang (DPO).

Konferensi pers terkait kasus ini diadakan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Pusat, pada Senin (3/3/2025). Acara ini dipimpin oleh Menko Polkam Budi Gunawan dan dihadiri oleh berbagai kementerian serta lembaga terkait, termasuk TNI-Polri, Kejaksaan, dan BNN.

“Dalam rangka memutus mata rantai dan membongkar struktur jaringan sindikat narkotika hingga tuntas, adapun daftar pencarian orang (DPO) kasus tindak pidana narkotika dan TPPU narkotika yang diterbitkan BNN hari ini,” ujar Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom dalam konferensi pers.

Enam DPO yang Masih Diburu:

  1. Ridwan alias Alang alias Alen alias Marko – Diduga sebagai otak di balik pergerakan kurir yang menyelundupkan sabu dalam tangki kendaraan Pajero.
  2. Ismet Lubis – Dituduh mengendalikan kurir dalam peredaran ganja di wilayah Medan.
  3. Munzir Sulaiman alias Sulaiman alias Tengki Brahim – Diduga sebagai pemilik barang dan pengendali kurir yang menggunakan kendaraan mewah untuk mengangkut sabu.
  4. Nasfiah – Berperan sebagai penjaga gudang dalam jaringan peredaran sabu yang beroperasi di Jambi dengan mobil Fortuner putih sebagai alat transportasi.
  5. Muhammad Faturahman alias Fatur alias Boy Mayer Edward alias Badboy – Diduga terlibat dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil dari perdagangan narkotika.
  6. Anton Widodo – Dituduh sebagai pengendali kurir sekaligus pemilik narkotika serta pelaku TPPU dari bisnis ilegal ini.

Dalam pengungkapan kasus ini, total 37 individu telah ditetapkan sebagai tersangka. Barang bukti narkotika yang berhasil diamankan memiliki estimasi nilai mencapai Rp 1 triliun. Penindakan terhadap 14 kasus ini berlangsung sepanjang Februari 2025.

Konferensi pers tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn.) AM Putranto, Kepala BPOM Taruna Ikrar, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, serta pejabat dari berbagai kementerian seperti Wamenko Polkam Letjen TNI (Purn.) Lodewijk F Paulus, Wamen Hukum Edward Omar Sharif Hiariej, dan Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan.

Tak hanya itu, sejumlah wakil menteri lainnya juga hadir, termasuk Wamen Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wamen Sosial Agus Jabo Priyono, Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, serta Wamen Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla. Dari jajaran kepolisian dan instansi terkait, hadir pula Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Askolani, dan Dirjen Politik dan Pemerintah Umum Kemendagri Bahtiar.

Keberhasilan pengungkapan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika di Indonesia. Meski demikian, aparat keamanan masih terus berupaya menangkap keenam buronan yang diduga memiliki peran penting dalam jaringan narkoba ini. Masyarakat diimbau untuk melaporkan informasi terkait keberadaan para DPO guna mendukung upaya pemberantasan narkotika secara menyeluruh.