Pohon Beringin Roboh di Alun-alun Pemalang, Diduga karena Usia - Beritakarya.id
Berita  

Pohon Beringin Roboh di Alun-alun Pemalang, Diduga karena Usia

Sebuah pohon beringin berukuran besar yang berdiri di Alun-alun Pemalang tumbang saat berlangsungnya salat Idulfitri pada Senin, 31 Maret 2025. Peristiwa tragis ini menyebabkan tiga orang kehilangan nyawa, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis di beberapa rumah sakit.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab pasti tumbangnya pohon yang telah berusia puluhan tahun tersebut. Sebelumnya, dua orang dilaporkan meninggal dunia, namun pada sore harinya jumlah korban jiwa bertambah setelah satu korban yang mengalami cedera serius di bagian kepala dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Sementara itu, satu korban dalam kondisi kritis masih menjalani perawatan intensif di RSUD M Azhari. Korban bernama Titi (68) masih dalam pengawasan ketat tim medis, sementara 15 korban lain yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di RSUD M Azhari, RS Harapan Sehat, serta Prima Medika. Beberapa dari mereka telah diperbolehkan pulang untuk melanjutkan pemulihan dengan rawat jalan.

“Diduga robohnya pohon tersebut terjadi akibat usia pohon yang sudah tua dan rapuh,” ujar Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, pada Selasa, 1 April 2025.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, korban jiwa dalam insiden ini adalah Rasmono (43), Anita Rahmawati (39), dan Rasmani (71), yang semuanya merupakan warga Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang. Sementara itu, daftar korban luka terdiri dari Hernanda (24), Tarmuji (52), Tarno (60), Apsin (65), Mursinah (65), Dwi J (3), Sumarni (45), Galang (10), Sugeng (42), Anggo (25), Ika (30), Eva (7), Ellin (49), Nurlinda (15), dan Rini (42). Sebagian besar dari mereka telah diperbolehkan kembali ke rumah setelah menjalani perawatan medis.

Kapolres Pemalang, Ajun Komisaris Besar Eko Sunaryo, menjelaskan bahwa setelah kejadian, tim gabungan yang terdiri dari petugas keamanan dan warga sekitar segera melakukan evakuasi terhadap para korban dan membawa mereka ke fasilitas kesehatan terdekat. Awalnya, jumlah korban jiwa dilaporkan dua orang, dengan dua lainnya dalam kondisi kritis dan 15 orang mengalami luka-luka. Namun, pada sore harinya, satu dari korban kritis meninggal dunia, sehingga jumlah korban jiwa bertambah menjadi tiga orang.

“Ketiga korban meninggal telah dipulangkan dan dimakamkan di desanya, satu orang masih kritis kini menjalani perawatan intensif, sedangkan korban luka sebagian besar sudah dapat pulang setelah menjalani perawatan medis,” kata Eko Sunaryo.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan dan pengecekan rutin terhadap pohon-pohon berusia tua di ruang publik agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.