Cak Imin Desak Kemenkes Ungkap Penyebab Keracunan Massal di Cianjur - Beritakarya.id
Berita  

Cak Imin Desak Kemenkes Ungkap Penyebab Keracunan Massal di Cianjur

Insiden dugaan keracunan yang menimpa puluhan pelajar di Kabupaten Cianjur mendapat sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, Muhaimin Iskandar. Politikus yang akrab disapa Cak Imin tersebut menginginkan agar Kementerian Kesehatan segera menelusuri sumber utama penyebab kejadian tersebut, yang diduga berkaitan dengan konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu,” kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).

Ia juga menekankan pentingnya penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi titik rawan dalam rantai penyediaan makanan, baik itu saat pengolahan di dapur, proses pengangkutan, maupun dari aspek lain di luar itu. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan apakah ada kelalaian atau kesalahan teknis yang terjadi selama pelaksanaan program.

“Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain. Nanti kita tunggu aja investigasinya,” ujar Cak Imin.

Lebih lanjut, ia mendorong agar pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) segera mengambil tindakan konkret. Kecepatan respon ini dinilai penting untuk menenangkan kekhawatiran masyarakat yang mulai cemas akibat kasus tersebut.

“Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang,” tambahnya.

Sebagai informasi, sebanyak 78 individu, mayoritas pelajar dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur, dilaporkan mengalami gejala serupa keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan dalam skema MBG pada hari Senin, 21 April 2025. Beberapa guru turut menjadi korban, memperkuat dugaan bahwa sumber masalah berasal dari distribusi makanan massal tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena berkaitan langsung dengan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan asupan nutrisi pelajar. Kini, masyarakat menanti langkah cepat dari pihak berwenang untuk mengungkap fakta dan mencegah terulangnya kejadian serupa.