Gara-gara Ayam dan HP, Pelajar SMK di Subang Bacok Ibu Kandung - Beritakarya.id
Berita  

Gara-gara Ayam dan HP, Pelajar SMK di Subang Bacok Ibu Kandung

Insiden memilukan terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, saat seorang pelajar SMK berinisial F diduga melakukan kekerasan terhadap ibu kandungnya sendiri, Bayinah (51), hanya karena persoalan remeh: ponsel dan ayam peliharaan. Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, Sabtu, 4 Mei 2025, dan langsung mengundang perhatian warga sekitar.

Pasca kejadian, remaja tersebut langsung diamankan oleh keluarga dibantu oleh masyarakat sekitar. Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat F dalam kondisi terikat di tengah kerumunan warga, sebelum akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Subang, membenarkan penangkapan remaja yang tinggal di kawasan Jalan Raya Sedayu, Kecamatan Kalijati. Berdasarkan laporan, F diduga menyerang ibunya menggunakan senjata tajam berupa golok yang diambil dari dalam rumah.

“Kami amankan F atas tindakan penganiayaan kepada ibunya sendiri. Berdasarkan pemeriksaan, bermula dari perkataan yang mungkin dianggap tidak menyenangkan terhadap F, yang kemudian dari dalam rumah F membawa golok dengan mengatakan kata takbir selanjutnya menggunakan golok dari belakang ibunya dibacok mengenai di punggung,” ujar Teguh, Minggu (4/5/2025).

Luka Serius di Kepala dan Punggung

Serangan tersebut menyebabkan Bayinah mengalami luka cukup parah di bagian punggung serta kepala. Korban pun segera dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta guna menjalani operasi dan penanganan medis intensif.

“Usai kejadian korban dievakuasi ke RSUD. Pelaku sudah diamankan, kami melakukan pemeriksaan TKP dan saksi-saksi, saat kejadian kakak pelaku berada di lokasi kejadian,” katanya.

Dalam penyelidikan awal, aparat mendapatkan informasi bahwa perilaku F sebelumnya menunjukkan keganjilan. Walau demikian, aparat belum dapat menyimpulkan apakah yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.

“Pelaku diinterogasi diam terus matanya kosong. Kata keluarga, pelaku diduga alami gangguan kejiwaan setelah orang tuanya bercerai. Sejak saat itu pelaku sering bertingkah aneh. Namun atas persetujuan keluarga, pelaku akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit Cisarua,” ungkap Kapolsek.

Pertikaian Kecil Jadi Ledakan Emosi

Menurut Ainil, kakak korban yang juga berada di tempat kejadian, awal mula konflik hanya terkait pembelian ponsel dari hasil penjualan ayam milik keluarga. Meski telah dibelikan HP sesuai kesepakatan, F justru menjual ayam yang tersisa, yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan makan keluarga.

“Masalah kecil, awalnya dia minta HP, dari hasil penjualan ayam, awalnya ayam banyak, setengah terjual untuk beli HP, setengahnya belum. Karena udah dibelikan HP sesuai kesepakatan, HP ada, ayam buat nanti makan, tapi sama dia malah dikasih ke orang dijual ke orang, mamah menasehati itu kenapa ayam dijual kan buat makan, dari situ mungkin dari awal ada tekanan batin tiba-tiba ada dendam yang tidak terselesaikan jadi begitulah,” ungkap Ainil ditemui di TKP.

Lebih lanjut, Ainil juga menjelaskan bahwa adiknya mulai menunjukkan perilaku menyimpang usai kedua orang tuanya berpisah. Trauma mendalam yang dialaminya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar diyakini menjadi akar dari kejiwaan yang terguncang.

“Sejak perceraian dari SD sampai SMP normal, tapi semenjak orang tua pisah, dia dibawa sama bapak, pas udah balik lagi jadi ada tingkah aneh. Sekarang dia kelas 12 mau lulus Senin mau perpisahan,” pungkasnya.