Kota metropolitan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dilanda banjir parah pada Selasa (16/4/2024) akibat hujan badai dengan intensitas tinggi selama lebih dari 12 jam. Hujan deras ini merupakan yang terparah dalam kurun waktu 57 tahun terakhir, dan menyebabkan berbagai kerusakan infrastruktur dan kerugian material.
Banjir menggenangi jalan-jalan utama, perumahan, dan bahkan Bandara Internasional Dubai, mengakibatkan kekacauan dan penundaan penerbangan. Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil-mobil terendam air, arus deras di jalanan, dan genangan air di dalam rumah.
Menurut otoritas setempat, sedikitnya satu orang tewas akibat terseret arus banjir. Selain itu, beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Hujan badai ini disebabkan oleh pertemuan massa udara panas dan lembab dari Laut Arab dengan massa udara dingin dari utara. Pertemuan ini menghasilkan awan cumulonimbus raksasa yang memicu hujan deras dengan intensitas tinggi.
Banjir di Dubai ini menjadi pengingat akan bahaya perubahan iklim. Cuaca ekstrem seperti hujan badai dan banjir diperkirakan akan semakin sering terjadi di masa depan, dengan konsekuensi yang semakin parah.
Pemerintah UEA telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi banjir ini, termasuk mengerahkan tim penyelamat dan evakuasi warga yang terdampak. Upaya pemulihan infrastruktur dan pembersihan puing-puing juga sedang berlangsung.
Banjir di Dubai ini menjadi pelajaran berharga bagi negara-negara di seluruh dunia, khususnya di wilayah Timur Tengah, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim.
Berikut beberapa fakta menarik tentang banjir di Dubai:
- Curah hujan di Dubai pada 16 April 2024 mencapai 254 mm, yang merupakan rekor tertinggi dalam 75 tahun terakhir.
- Banjir ini menyebabkan kerusakan infrastruktur senilai miliaran dollar AS.
- Bandara Internasional Dubai, salah satu bandara tersibuk di dunia, ditutup selama beberapa jam akibat banjir.
- Banjir ini juga berdampak pada sektor pariwisata Dubai, yang merupakan salah satu sektor utama ekonomi negara tersebut.
Banjir di Dubai adalah contoh nyata dari dampak perubahan iklim. Bencana alam seperti ini akan semakin sering terjadi di masa depan, sehingga penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah untuk memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim.