Baru-baru ini, sebuah video di media sosial yang menunjukkan seorang pasien di rumah sakit yang diberikan obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah menjadi viral.
Video tersebut dibagikan oleh salah satu keluarga pasien yang merasa khawatir dengan tindakan rumah sakit tersebut. Dalam video tersebut, terlihat obat yang diberikan kepada pasien memiliki nama yang berbeda dengan obat pengencer darah yang biasa dikonsumsi pasien.
Pihak rumah sakit pun angkat bicara terkait kejadian tersebut. Mereka menjelaskan bahwa obat demam yang diberikan kepada pasien tersebut memiliki kandungan yang sama dengan obat pengencer darah yang biasa dikonsumsi pasien, yaitu asam asetilsalisilat.
Penggunaan obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah ini dilakukan karena stok obat pengencer darah di rumah sakit tersebut sedang habis. Pihak rumah sakit juga memastikan bahwa pemberian obat demam tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan telah dikonsultasikan dengan dokter yang menangani pasien.
Menurut para ahli, penggunaan obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah dalam kondisi tertentu memang diperbolehkan. Hal ini dikarenakan kandungan asam asetilsalisilat dalam obat demam memiliki efek yang sama dengan obat pengencer darah, yaitu menghambat pembekuan darah.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan resep dokter. Pasien yang memiliki alergi terhadap obat demam atau memiliki kondisi medis tertentu tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat demam sebagai pengganti obat pengencer darah.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya komunikasi yang baik antara pasien dan pihak rumah sakit. Pasien berhak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang obat yang mereka konsumsi, termasuk efek samping dan interaksinya dengan obat lain. Pihak rumah sakit juga harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, termasuk memastikan ketersediaan obat yang dibutuhkan pasien.
Berikut beberapa tips untuk menghindari kejadian serupa:
- Selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang obat yang Anda konsumsi, termasuk efek samping dan interaksinya dengan obat lain.
- Bawalah catatan obat yang Anda konsumsi saat Anda pergi ke dokter atau rumah sakit.
- Berikan informasi yang lengkap kepada dokter tentang kondisi medis Anda dan obat-obatan yang Anda konsumsi.
- Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau apoteker jika Anda memiliki pertanyaan tentang obat yang Anda konsumsi.
Dengan komunikasi yang baik dan informasi yang jelas, kita dapat membantu memastikan bahwa pasien mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman.