Sebuah video yang memperlihatkan bentrokan antara sopir angkot dan ojek online (ojol) di Kota Sukabumi viral di media sosial. Insiden ini terjadi tepat di depan Balai Kota Sukabumi, Jalan Syamsudin SH, Kecamatan Cikole, pada Selasa (20/08/2024). Video tersebut dibagikan oleh akun X @Heraloebss dan memperlihatkan suasana tegang dengan sejumlah driver ojol yang mengenakan jaket hijau dan helm, berlarian di jalanan. Terlihat pula beberapa pengemudi ojol lainnya yang datang menggunakan sepeda motor, serta petugas polisi yang berusaha melerai keributan.
Perekam video menduga bahwa bentrokan tersebut terjadi akibat adanya pukulan, yang kemudian memicu ketegangan antara kedua kelompok. “Kan aya nu diteunggeul, pasti aya penyebabna (ada yang dipukul, pasti ada penyebabnya),” ucap perekam video.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Tribunjabar.id, peristiwa ini bermula ketika sejumlah sopir angkot berkumpul di depan Balai Kota Sukabumi usai beraudiensi dengan Dinas Perhubungan (Dishub). Mereka berkumpul untuk meminta adanya pembatasan terhadap kendaraan online yang semakin marak beroperasi.
Saat sopir angkot memarkirkan kendaraannya di Balai Kota, tiba-tiba datang kelompok ojol dari arah Jalan Siliwangi. Ratusan driver ojol berjaket hijau dan kuning berkumpul, dan situasi antara kedua kelompok pun memanas sekitar pukul 14.05 WIB. Ketegangan semakin meningkat ketika seorang driver ojol hampir menjadi sasaran amukan sopir angkot. Bentrokan pun tak terhindarkan, dan satu unit angkot dilaporkan mengalami kerusakan yang diduga dirusak oleh driver ojol.
Andi (36), seorang warga yang berada di lokasi kejadian, menceritakan bahwa ratusan driver ojol datang dengan suara teriakan dan klakson yang memekakkan telinga. “Ojol itu datang ke Balai Kota, dengan suara teriakan dan klakson, nyamperin angkot. Sempat bentrok saling hajar depan Balai Kota,” kata Andi kepada Tribunjabar.id. Meskipun ada upaya dari pihak Satpol PP dan polisi untuk melerai bentrokan, baku hantam sempat terjadi di antara kedua kelompok.
Keterangan Polisi
Menanggapi video viral tersebut, Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Tahir Muhiddin, membantah adanya bentrokan fisik yang serius antara sopir angkot dan driver ojol. “Enggak ada bentrok antara sopir angkot dan ojol, hanya miskomunikasi sehingga ada adu mulut,” ujar Tahir kepada Tribunjabar.id di lokasi kejadian pada Selasa (20/08/2024).
Setelah insiden tersebut, polisi segera menyelidiki lokasi kejadian untuk mengidentifikasi berapa banyak korban yang mungkin terlibat dalam keributan itu. “Kita masih inventarisir dari pihak angkot ada berapa korban pemukulan. Kemudian dari ojol juga ada beberapa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kompol Tahir menyatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan mediasi antara sopir angkot dan driver ojol untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai. “Mediasi pasti, nanti kita akan buat surat pernyataan dari kedua belah pihak untuk mencari kesepakatan bersama sehingga tidak ada lagi ataupun tidak berkembang ke mana-mana untuk kasus tersebut,” ungkapnya.
Polisi juga meminta perwakilan dari kedua belah pihak, baik dari sopir angkot maupun driver ojol, untuk dipertemukan di Polres Sukabumi guna mencari solusi terbaik. “Kami meminta perwakilan dari masing-masing baik dari angkot ataupun dari ojol untuk dipertemukan di Polres, sehingga kami musyawarahkan kita cari solusi terbaik,” tutup Tahir.
Dengan adanya mediasi ini, diharapkan konflik antara sopir angkot dan driver ojol dapat diselesaikan secara baik-baik dan tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa komunikasi yang baik dan pemahaman yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat dapat mencegah terjadinya konflik di kemudian hari.