CCTV Menangkap Aksi Penculikan Anak di Bekasi: Pelaku Menggunakan Penutup Kepala - Beritakarya.id
Berita  

CCTV Menangkap Aksi Penculikan Anak di Bekasi: Pelaku Menggunakan Penutup Kepala

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dilaporkan diculik oleh seorang wanita dari sebuah apartemen di Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Insiden ini diduga terjadi ketika anak tersebut sedang bermain bersama teman-temannya pada Senin, 30 September 2024. Kasus ini menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat setempat dan menarik perhatian media, yang mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan dan menemukan anak yang hilang.

“Korban memang tinggal di apartemen tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh, Rabu (2/10/2024).

Aksi penculikan tersebut terekam oleh CCTV. Dalam rekaman itu, terlihat pelaku yang mengenakan penutup kepala menuntun korban pergi dari apartemen. Momen tersebut menjadi bukti penting yang dapat membantu pihak berwenang dalam mengidentifikasi pelaku dan menemukan anak yang hilang. Rekaman CCTV ini juga menjadi sorotan publik, menyoroti pentingnya keamanan di lingkungan tempat tinggal.

Orang tua korban segera melaporkan insiden penculikan ini kepada pihak kepolisian. Menanggapi laporan tersebut, polisi langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan. Berkat upaya yang intensif, mereka akhirnya berhasil menemukan korban bersama pelaku. Keberhasilan ini memberikan harapan dan rasa lega bagi keluarga serta masyarakat, menunjukkan bahwa respons cepat dari pihak berwenang dapat membantu mengatasi situasi darurat seperti ini.

“Kami berhasil mengamankan pelaku dan anak tersebut di Stasiun Bekasi pukul 20.45 WIB, Selasa (1/10),” imbuhnya.

Saat ini, polisi masih mendalami motif di balik penculikan tersebut. Dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku mungkin mengalami gangguan jiwa. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap latar belakang dan alasan di balik tindakan tersebut, serta untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Pelaku terindikasi mengalami gangguan jiwa,” pungkasnya.