Pemkot Bandung berusaha meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor parkir. Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Parkir Kota Bandung telah menyediakan layanan pembayaran digital, khususnya untuk pembayaran parkir on the street.
Pembayaran parkir on the street kini dapat dilakukan dengan menggunakan QRIS. Inisiatif ini tidak hanya memodernisasi sistem pembayaran, tetapi juga mendukung upaya transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan parkir serta mencegah praktik pungutan liar di sektor perparkiran.
Kepala BLUD Parkir Kota Bandung, Yogi Mamesa, menyampaikan bahwa pembayaran parkir berbasis QRIS akan diterapkan di kawasan Banceuy dan Jalan ABC sebagai tahap pertama. Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan rompi khusus untuk juru parkir.
Di bagian belakang rompi berwarna oranye tersebut, akan disematkan QR code yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk membayar parkir.
“Alhamdulillah di Kota Bandung ini kita membuka terobosan atau mengadakan terobosan untuk menaikkan target kita atau pendapatan kita dari sektor parkir ‘on the street’. Yaitu dengan pembayaran parkir menggunakan metode barcode QRIS,” kata Yogi, Kamis (3/9/2024).
Yogi menjelaskan bahwa kehadiran sistem pembayaran berbasis QRIS tidak akan mengganggu metode pembayaran yang sudah ada, seperti melalui mesin parkir atau pembayaran tunai kepada juru parkir.
“Untuk pembayaran, mesin parkir tetap bisa digunakan karena mesin parkir juga upaya kita menaikkan pendapatan. Dan kita tambah lagi sekarang melalui QR. Mudah-mudahan pendapatan semakin meningkat,” jelasnya.
Parkir menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Kota Bandung. Pada tahun 2023, pendapatan dari parkir on the street mencapai Rp 11.104.577.825, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu Rp 6,5 miliar pada 2021 dan Rp 9 miliar pada 2022.
Yogi menyatakan bahwa penambahan metode pembayaran berbasis QRIS ini direncanakan untuk diterapkan di seluruh sudut Kota Bandung. Saat ini, terdapat 1.076 juru parkir yang menjadi binaan BLUD Parkir Kota Bandung.
“Program ini kita luncurkan untuk mempermudah masyarakat dan upaya meningkatkan pendapatan dari sektor parkir. Di lapangan saat ini kita juga ada 1.076 jukir. Untuk uji coba kita diadakan di dua lokasi dahulu. Insyaallah kalau misalnya 3 bulan ke depan ada perubahan atau ada peningkatan, kita bergeser ke jalan-jalan yang lain. Termasuk sosialisasi sudah kita laksanakan,” tutup Yogi.
