PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), raksasa teknologi Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jangkauan bisnisnya, kini semakin fokus pada layanan keuangan melalui unit bisnis financial technology (fintech) mereka, GoTo Financial (GTF). Sejak diluncurkan, GTF telah mencatatkan pertumbuhan signifikan, menunjukkan bahwa GOTO tidak hanya ingin menjadi pemain dominan dalam layanan transportasi dan e-commerce, tetapi juga dalam sektor keuangan.
Pertumbuhan Signifikan GoTo Financial
Berdasarkan laporan kinerja GOTO yang dipaparkan pada 30 Juli 2024, GTF berhasil mencatatkan pendapatan bruto sebesar Rp 1,45 triliun per Juni 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan 77 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 823 miliar. Peningkatan ini tidak hanya terbatas pada pendapatan bruto, tetapi juga tercermin dalam kinerja kuartal II 2024, di mana pendapatan GTF melonjak 97 persen menjadi Rp 788 miliar, dibandingkan Rp 399 miliar pada kuartal II 2023.
Dalam hal gross transaction value (GTV) atau nilai transaksi bruto, GTF juga mencatatkan angka yang mengesankan. Pada periode enam bulan pertama tahun 2024, GTV GTF mencapai Rp 226,30 miliar, naik signifikan dari Rp 182 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, GTV inti GTF, yang tidak memasukkan pembayaran melalui merchant payment gateway, tumbuh 52 persen menjadi Rp 104,57 triliun dari Rp 68,69 triliun.
Ekspansi di Sektor Keuangan
Ekspansi GOTO ke sektor keuangan melalui GTF tampaknya tidak hanya berhenti pada pembayaran digital. Aplikasi GoPay, yang menjadi tulang punggung GTF, telah diunduh lebih dari 30 juta kali secara kumulatif sejak diluncurkan satu tahun lalu. Ini menunjukkan kepercayaan pengguna yang semakin meningkat terhadap platform ini, yang pada gilirannya memperkuat posisi GOTO dalam ekosistem fintech di Indonesia.
Tidak hanya itu, GTF juga semakin memperkuat pijakannya dalam bisnis pinjaman konsumen. Produk seperti buy now pay later (BNPL) dan berbagai jenis pinjaman yang ditawarkan melalui platform GTF telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Tingkat pemberian pinjaman dari bisnis pinjaman konsumen ini meningkat 3,5 kali lipat secara tahunan (YoY) menjadi Rp 3,5 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan permintaan yang kuat dari konsumen untuk layanan keuangan yang lebih fleksibel dan aksesibel.
Strategi Masa Depan
Pertumbuhan pesat di sektor fintech ini sejalan dengan visi GOTO untuk menjadi ekosistem digital terintegrasi yang menawarkan berbagai layanan, mulai dari transportasi, e-commerce, hingga layanan keuangan. Dengan dukungan kuat dari teknologi dan basis pengguna yang besar, GOTO tampaknya siap untuk terus memperluas portofolio layanan keuangannya.
Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat GOTO semakin berfokus pada pengembangan layanan keuangan yang lebih beragam dan inovatif, yang tidak hanya akan menguntungkan konsumen, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemimpin di industri teknologi Indonesia.
Kesimpulan
Dengan pertumbuhan signifikan di sektor fintech, GOTO menunjukkan bahwa mereka serius dalam memperluas jangkauan bisnis mereka ke layanan keuangan. Langkah ini tidak hanya memperkuat ekosistem GOTO secara keseluruhan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengguna yang kini memiliki lebih banyak pilihan dalam mengakses layanan keuangan yang mudah dan aman. Jika tren ini berlanjut, GOTO berpotensi menjadi salah satu pemain utama di sektor keuangan digital Indonesia.