Cilegon Gagas 10 Sekolah Unggulan SD dan SLTP

Praktisi Pendidikan, Ferdinal Lafendry/beritakarya.co.id

BERKARYA.CO.ID, CILEGON – Saat ini, jika masyarakat ingin anaknya mendapatkan pendidikan berkualitas, maka pilihannya adalah memasukkan anak ke sekolah swasta yang tentu saja biayanya besar.

Maka hampir mustahil orangtua yang kondisi ekonominya pas-pasan mampu masuk ke sekolah swasta favorit yang mahal itu. Hanya masyarakat dari kelas-kelas tertentu yang dapat menikmati sekolah favorit semacam itu.

Maka terjadilah komersialisasi pendidikan, yang sesungguhnya tidak perlu terjadi sebab pendidikan merupakan hak dasar masyarakat. Negaralah yang harus hadir untuk menjamin masyarakatnya menikmati pendidikan berkualitas.

Diakui atau tidak, jika ada kata sekolah berkualitas, maka jawabannya tentu sekolah swasta. Dan jika bicara sekolah swasta, maka yang terpikir dalam benak masyarakat adalah MAHAL.

Nah, untuk menjawab hal itu, Pemkot Cilegon bertekad untuk memutarbalikkan kondisi tersebut. Bahwa sekolah terbaik itu tidak harus mahal, sekolah terbaik itu adalah sekolah yang disiapkan Negara, bukan sekolah swasta yang cenderung komersial.

Gagasan Pemkot Cilegon menciptakan sekolah unggulan sudah dibahas Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi dengan Dinas Pendidikan setempat, juga dihadiri dua praktisi dan konsultan pendidikan Ferdinal Lafendry dan Abdul Hakim, Senin (13/2/2017).

Usai rapat, Walikota yang juga Ketua DPD Golkar Cilegon itu mengatakan, sekolah unggulan yang akan dirintis oleh Pemkot Cilegon sebanyak 10 sekolah. Dua sekolah dari tingkat SDN dan 8 dari tingkat SLTPN dari 8 kecamatan yang ada di Kota Cilegon.

“Kita akan mulai di 2017 ini, untuk sementara 10 sekolah dulu yang akan kita jadikan percontohan. Nanti akan kita kembangkan,” kata Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, Senin (13/2/2017) sesaat tadi.

Sekolah unggulan yang digagas Pemkot Cilegon itu nantinya akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti perpustakaan, teknologi informasi, lab bahasa, kurikulum, serta prasarana pendukung lainnya. Selain itu, guru-guru yang menjadi tenaga pengajar di sekolah unggulan itu adalah guru-guru pilihan.

“Sebelumnya akan kita laksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas mereka. Tadi konsultan pendidikan kita Pak Ferdinal mengatakan ada 45 item/materi yang akan diberikan. Training guru ini merupakan salah satu metode agar mereka siap menjadi tenaga pengajar yang handal dan mumpuni,” kata Walikota Cilegon.

Pada bagian lain, praktisi pendidikan Ferdinal Lafendry mengatakan, syarat lahirnya sekolah unggulan adalah tenaga pengajar yang terbaik. Karenanya, training guru merupakan hal yang paling penting. “Great teacher, great school, great Indonesia. Itu tagline-nya. Dari guru yang hebat itu akan lahir siswa yang mantap juga, yang pada akhirnya akan menjadikan Indonesia sebagai Negara hebat,” tegasnya.

Para guru itu, lanjutnya, akan dievaluasi secara berkala setip tahun. Sehingga guru yang hasil evaluasinya jeblok, maka dia dengan sendirinya akan tersingkir dari sekolah unggulan itu. “10 sekolah unggulan ini nanti guru-gurunya yang terbaik. Mereka nanti akan dinilai juga. Para guru itu juga akan menerima raport setiap tahun,” ungkapnya.

Pengamat pendidikan, Abdul Hakim menambahkan, tidak ada sebuah bangsa yang maju tanpa memperbaiki pilar pendidikannya. Kebangkitan Negara pasca perang adalah membenahi dunia pendidikan terlebih dahulu.

“Apa yang dilakukan Walikota Cilegon ini, adalah trayek untuk menciptakan kebangkitan itu sendiri. Fenomena kebangkitan harus bertolak dari dunia pendidikan,” kata dia.

Karena pendidikan terbaik itu ada ukurannya, maka aspek komparatif yang akan dibangun adalah aspek kemitraan dengan sekolak-sekolah terbaik di dunia seperti Finlandia.

“Kemtiraan itu goalnya adalah pertukaran pengetahuan, mengadopsi sistem pembelajaran, mengadopsi disiplin, yang tentu saja disesuaikan dengan kultur masyarakat Kota Cilegon,” ujarnya.

Editor : Iffan Gondrong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *