Dekan FE Untirta: BKPMD Harus Pro-aktif

Dekan Fakultas Ekonomi Untirta, DR Fauzi Sanusi
BERKARYA.CO.ID, CILEGON – Keberadaan pabrik dan industri di Kota Cilegon saat ini, tidak berbanding lurus dengan angka pengangguran yang ada.
Pasalnya, industri yang ada merupakan industri padat modal yang sangat minim menyerap tenaga kerja.
Begitu ditegaskan Dekan Fakultas Ekonomi Untirta Serang, DR Fauzi Sanusi dalam kesempatan diskusi ringan dengan redaksi beritakarya.co.id, Jumat (27/1/2017) petang tadi.
Solusi untuk menurunkan angka penganggguran itu, kata Alumnus UII tahun 1986 tersebut, pemerintah daerah daam hal ini Pemkot Cilegon harus menyediakan ruang khusus untuk industri padat karya, yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
“Pemerintah daerah dalam hal ini Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) harus pro-aktif dan inovatif untuk mencari investor padat karya. BKPMD jangan hanya disibukkan dengan ngurusi administrasi perzinan yang rutin saja, harus punya inovasi,” kata Alumnus Undip 2014 itu, Jumat (27/1/2017) tadi.
Dia bahkan berharap agar Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, member target kepada BKPMD itu untuk bisa menarik investor padat karya. “Kalau yang padat modal mah gak usah dipanggil juga datang sendiri. Industri padat modal mah sudah banyak yang ngurus mulai dari pusat sampai di daerah,” tegasnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah harus berani membuka cluster khusus untuk industri padat karya, yang ditunjang dengan infrasrtuktur pendukung. “Misalnya menyediakan lahan khusus di daerah tertentu untuk industri padat karya itu, yang disesuaikan dengan RT/RT daerah,” ujarnya.
Hal lain, Dekan Fakultas Ekonomi Untirta itu juga menyoroti soal keberpihakan industri yang ada terhadap laju pertumbuhan UMKM. Sejauh ini, lanjutnya, keberpihakan itu nyaris tidak ada.
“Program CSR selama ini hanya berbentuk charity saja, tidak ada yang menyentuh kearah menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat melalui UMKM. CSR-nya lari ke kegiatan seperti sunatan missal, pasar murah dan hal lain yang menurut saya sifatnya konsumtif saja,” kata DR Fauzi.
Padahal, lanjutnya, jika kepedulian industri terhadap tumbuh kembangnya UMKM ada, maka sedikitnya akan menurunkan angka pengangguran. “Nah sekarang ini kan nyaris tidak ada kepedulian. Itu yang saya sesalkan,” pungkasnya.
Editor : Irfan Luthfi Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *