BERKARYA.CO.ID – Fase gugur babak 16 besar Liga Champions Eropa baru bergulir seperempat perjalanan. Delapan tim sudah bertanding. Dua wakil Jerman (Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen), satu wakil Portugal (Benfica), satu wakil Prancis (Paris Saint Germain), dua wakil Spanyol (Barcelona dan Real Madrid) serta satu tim Inggris (Arsenal).
Delapan tim lagi baru akan berlaga pekan depan. Mereka adalah, dua wakil Spanyol (Atletico Madrid dan Sevilla), dua wakil Inggris (Manchester City dan Leicester), satu wakil Jerman (Bayer Leverkusen), satu wakil Prancis (AS Monaco), dan satu wakil Portugal (FC Porto).
Pada sesi pertama babak 16 besar, muncul kejutan yang membuat publik sepak bola terperangah. Satu kejutan besar datang dari laga Paris Saint-Germain (PSG) kontra Barcelona. Di luar dugaan, PSG mampu membantai Tim Katalan dengan skor sangat mencolok, 4-0.
Ini menjadi titik balik perubahan tren yang dialami PSG saat bertemu Tim Katalan. Sebab, tiga laga terakhir mereka harus diakhiri dengan kekalahan Les Parisiens. Dua tahun lalu, di Parc des Princess, Blaugrana berhasil memermalukan PSG dengan skor 1-3.
Sebaliknya, menjadi pukulan telak bagi Barcelona yang tengah meraih asa untuk merebut gelar juara Liga Champions. Alasannya, kans mereka merebut La Liga juga tak semulus musim-musim lalu. Musim ini, Barcelona masih bertengger di peringkat dua di bawah rival abadi mereka, Real Madrid yang kokoh di puncak klasemen.
Pelatih Barcelona, Luis Enrique bahkan menyebut kekalahan mereka dari tim asal Kota Paris sebagai sebuah bencana. Belum pernah Barcelona menelan kekalahan sememalukan ini.
Gelandang Barcelona, Andres Iniesta bahkan mengakui timnya saat ini tengah frustrasi dengan kekalahan ini. “Kami semua sangat frustrasi saat ini, dari setiap pemain hingga seluruh fan,” tutur Iniesta dikutip dari Marca, pascakekalahan Barca.
Kejutan kedua adalah kemenangan Benfica dari tim kuat Jerman, Borussia Dortmund. Benfica yang tidak diunggulkan dalam laga ini justru memaksa Dorutmund pulang dengan tangan hampa. Padahal, laga berjalan seperti timpang.
Dortmund lebih banyak mendominasi pertandingan. Skuat Thomas Tuchel bahkan mampu menguasai bola sebesar 69 persen dari keseluruhan waktu. Benfica hanya sesekali membalas serangan melalui serangan balik. Namun, hal ini efektif.
Tim asal Portugal mampu mencuri gol melalui tiga percobaan sepak pojok. Bandingkan dengan Dortmund yang mendapat 10 kali sepak pojok, enam kali tendangan ke gawang, dan delapan kali percobaan tendangan melebar.
Duel Madrid kontra Napoli juga patut disimak. El Real yang menyandang sebagai juara bertahan sangat diunggulkan kala menjamu I Partenopei. Namun, Napoli justru memberikan kejutan di awal laga ketika striker mereka, Lorenzo Insigne mencetak gol cantik ke gawang Keilor Navas.
Madrid berhasil membalikkan keadaan dengan mencetak tiga gol. Secara keseluruhan, laga berlangsung hampir imbang. Napoli yang diprediksi tampil ‘inferior’ di Santiago Bernabeu mampu memberikan perlawanan. Bahkan, Napoli bertekad akan membalas kekalahan mereka di San Paolo pada laga leg kedua nanti. “San Paolo akan menjadi neraka bagi mereka (Madrid),” tutur Sarri dikutip dari Marca, Kamis (16/2).
Ini masih laga leg pertama. Masih ada kemungkinan keadaan berbalik bagi mereka yang sudah merasakan satu langkah lolos dari babak 16 besar. Yang jelas, seperempat laga fase gugur di babak 16 besar memunculkan kejutan dan kekuatan tak terduga dari klub-klub maupun negara yang tak diunggulkan.
Keajaiban masih dapat terulang. Delapan klub sudah siap memberikan kejutannya pekan depan. Klub seperti Leicester City dari Inggris, FC Porto, AS Monaco, dan Bayer Leverkusen siap menampilkan kejutan mereka di setengah perjalanan babak 16 besar.
Uploader: Iffan Gondrong