Jihad Melawan Komunisme, Alasan Kyai Dukung WH-Andika

Calon Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bersama keluarga besar tim pemenangan WH-Andika di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang

BERKARYA.CO.ID – Pasangan calon gubernur dan calon gubernur Banten, Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) kebanjiran dukungan para kiai.

Pasangan nomor urut 1 ini dinilai dekat dengan para ulama serta punya konsep pengembangan agama Islam dan pendidikan pesantren. Menurut KH Djunedi, Pimpinan Ponpes Daarul Ulum, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, dukungan yang diberikan kepada pasangan WH-Andika sudah menjadi wajib lantaran keduanya merupakan saudara seiman dan sepaham untuk pembangunan Banten yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.

Mendukung pasangan ini juga dinilai sebagai upaya menangkal bahaya laten komunisme yang saat ini semakin terlihat.

“Isu komunis belakangan ini menjadi sangat penting kita sikapi. Setelah berijtihad beberapa lama, pilihan banyak ulama diberikan kepada pasangan WH-Andika. Harus kita dukung penuh pada Pilkada Banten 2017. Kedua sosok ini memiliki kedekatan dengan para ulama besar di Banten,” kata KH Djunaedi saat menerima kunjungan Andika, Kamis (19/1/2017).

Kiai kharismatik di perbatasan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang itu menjelaskan, pernyataan dukungan dari ratusan kiai Kabupaten Serang dan Tangerang sudah dilakukan dan merupakan sikap tegas melawan komunisme yang bisa massif ke Banten.

“Dengan kata lain, sikap dukungan ini bagi kami selain ijtihad, sekaligus jihad melawan komunisme,” katanya.

Menurutnya, gagasan yang lahir dari pasangan WH-Andika berupa penguatan pendidikan pondok pesantren dan majelis taklim, cukup strategis. Ia menilai, pendidikan pondok pesantren merupakan salah satu upaya untuk memagari moralitas masyarakat dan menangkal radikalisme dan masuknya narkoba ke masyarakat.

Beberapa program penguatan pondok pesantren dan program keumatan yang digagas WH-Andika merupakan pelaksanaan Perda Pondok Pesantren dan pembangunan Al-Qur’an Center. Menurut KH Djunedi, Banten dikenal dengan daerah seribu ulama dan sejuta santri sudah selayaknya memiliki penguatan pendidikan keagamaan Islam.

Dukungan juga disampaikan Pimpinan Ponpes di Turus, Kabupaten Pandeglang, KH Dahlan Idrus. Kiai pondok pesantren modern yang memiliki ribuan santri itu menyatakan akan mengajak seluruh keluarga besar Ponpes Modern Turus mendoakan dan mendukung WH-Andika pada 15 Februari mendatang.

“Para ulama dan kiai sudah mengeluarkan fatwa bersama untuk mendukung pasangan WH-Andika. Maka kita juga akan mendukung pasangan ini,” katanya.

Doa dan dukungan ulama untuk pasangan WH-Andika memang terus mengalir. Bahkan setiap hari, Andika wajib bersilaturahmi serta meminta doa dan nasehat ulama di sela-sela kampanye tatap muka dengan masyarakat.

Sementara ulama tersohor dari Kabupaten Pandeglang KH Muhtadi Dimyati kerap mendampingi WH dalam momen kampanye dan berkeliling mengunjungi para ulama di sejumlah kabupaten/kota.

Saat kampanye di Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Andika juga bertemu dengan tiga ulama. Yakni KH Saefi, KH Januri, dan KH Ali. Dilanjutkan ke Kecamatan Banjarsari bertemu dengan KH Dede Sirisakti dan KH Ujang.

Kemudian di Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Andika bertemu dengan KH Neni Sandja. Di Kecamatan Keronjong, Andika bertemu dengan Ustad Deden, Ustad Soleman, Ustad Usup, Ustad Uwen, dan Ustad Abdurrohim.

Andika mengatakan bahwa identitas Banten sebagai negeri seribu kiai sejuta santri harus dipertahankan dari nilai-nilai kebantenan. Bahkan harus ditingkatkan menjadi provinsi yang madani. Penguatan identitas kebantenan itu akan ditindaklanjuti oleh pasangan WH-Andika sebagaimana visi dan misinya melalui kebijakan penerapan PerdaPondok Pesantren dan Al-Qur’an Center.

“Kami juga membuat program Al-Qur’an Center dan Pusat Studi Kebantenan untuk mengkaji dan mengembangkan aset budaya Banten ke tingkat nasional dan internasional,” tuturnya.

Saat ditanya perihal kedekatan dengan para ulama dan pendekar di Banten, Andika menilai, silaturahmi dengan kalangan ulama atau kiai serta santri harus menjadi tradisi silaturahmi yang terus dipertahankan. Tradisi tersebut sudah dijalankan sejak masa kakeknya, Tb Chasan Sochib. “Silaturahmi ini bukan hal baru. Saya sangat bersyukur silaturahmi ini masih terjaga hingga saat ini,”  tuturnya.

Andika berkomitmen akan terus bersinergi dengan ulama. Menurutnya, jika umaro atau pemerintah bersinergi dengan ulama, maka akan tercipta tatanan masyarakat yang berakhlakul karimah.

“Ketika saya bersilaturahmi dengan ulama, seperti merasakan kesejukan hati. Menemukan energi semangat yang luar biasa dalam proses pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Kemarin, Andika menyempatkan hadir dalam bimbingan teknis keluarga besar tim pemenangan WH-Andika di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. “Saya bahagia melihat semangat supertim. Dan sejak awal, saya sampaikan bahwa bersama Pak WH bukan superman yang mampu mewujudkan harapan masyarakat Banten. Maka bersama supertim, saya sangat yakin bisa mewujudkan cita-cita kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Banten,” ujarnya.

Editor : Irfan Luthfi Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *