Hukum  

Jika Pengakuan Yulianis Benar, Anas Didzolimi

Anak buah Muhammad Nazaruddin itu menyatakan semua kesaksian yang disampaikan Nazaruddin di sejumlah perkara adalah bohong. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/NET
BERITAKARYA.CO.ID, JAKARTA – Kalau benar kesaksian mantan anak buah Muhammad Nazaruddin, Yulianis saat memberikan keterangan dalam RDPU dengan Pansus Angket KPK, maka bisa disebut bahwa Anas Urbaningrum adalah korban kedzoliman.
Yulianis menyatakan bahwa semua kesaksian Nazaruddin dalam Berita Acara Pemeriksaan di KPK di sejumlah perkara adalah bohong. Ia malah menilai bahwa Nazaruddin adalah orang yang gemar bersandiwara.
“BAP-nya Pak Nazaruddin itu semua bohong. Dari A sampai Z bohong,” ungkap Yulianis dalam RDPU dengan Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Baca Juga: Mantan Pimpinan KPK Dituding Terima 1 Miliar

Ia menegaskan, kebohongan keterangan Nazaruddin sebenarnya sudah diketahui KPK. Namun, ia berkata karena alasan tertentu KPK seolah menampik kebohongan tersebut.
Salah satu kesaksian palsu yang dilakukan Nazaruddin adalah soal pemberian mobil Toyota Harrier kepada mantan Ketum Demokrat, Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi Wisma Atlet di Hambalang, Jabar.
Ia mengatakan Nazaruddin menggiring penyidik KPK untuk mendengarkan keterangnnya saat memeriksa mantan Direktur Utama PT Mahkota Negara yang juga mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang.
Penggiringan keterangan itu dilakukan di sebuah ruang penyidikan di Gedung KPK. Ia berkata, Nazaruddin masuk ke ruang di mana Marisi sedang diperiksa penyidik sebagi saksi bagi Anas.
Sebelum memberi keterangan, kata Yulianis, Nazaruddin telah mengintimidasi Marisi agar membenarkan semua perkataanya. Menurutnya, Nazaruddin telah membuat skenario dalam kasus tersebut.
“Yang diperiksa Pak Marisi, tapi yang menerangkan Nazaruddin. Jadi penyidik buat BAP atas keterangan Pak Nazar, bukan Pak Marisi,” ujarnya.
Yulianis mengaku sempat menanyakan mengapa Marisi mau menandatangani BAP atas kesaksian Nazaruddin. Ia berkata, Marisi hanya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena mendapat tekanan dari Nazaruddin.
Jawaban itu, kata Yulianis, juga dikatakan oleh Marisi ketika penyidik mempertanyakan keberanaran keterangan Nazaruddin.
“Saya bilang ke Pak Marisi kenapa mau tandatangan (BAP). Kata Pak Marisi, ‘kalau atasan Bapak, Pak (Abraham) Samad menerangkan sesuatu kepada Bapak, apakah bapak tolak’. Itu jawaban Pak Marisi waktu itu,” ujar Yulianis menirukan perkataan Marisi.

Baca Sumber

Uploader: Iffan Gondrong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *