BERITAKARYA.CO.ID, BOGOR – Isu renggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan Wapres JK terbantahkan jika menilik peristiwa rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Saat rapat, keduanya tampil bersama. Pemandangan tak biasa itu pun mendapat riuh tepuk tangan para menteri.
Awal ceritanya, para menteri meliputi Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menlu Retno LP Marsudi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah standby di meja rapat di Ruang Teratai, lokasi rapat di Istana Bogor. Semua, menanti Presiden.
Tak seperti biasanya, ternyata Jokowi datang didampingi JK. Keduanya, berjalan bersama saat keluar dari pintu Ruang Garuda, menuju lokasi rapat. Turut bersama Jokowi dan JK, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tidak hanya jalan bersama, keduanya tertangkap mata kamera saling tertawa saat berjalan. Entah apa yang diperbincangkan, yang jelas keduanya tertawa geli bersahutan hingga tiba di ruang rapat.
Nah, setibanya di ruang rapat, para menteri yang sudah standby menanti kepala negara sontak tersenyum lebar melihat harmonisnya hubungan RI1 dan RI2 itu.
Tanpa komando, para menteri pun bersama-sama memberikan tepukan sebagai tanda simpatik atas keduanya. Melihat tepukan para menteri, Jokowi-JK tersenyum.
Setelah itu, Rapat Terbatas pun dimulai dengan pidato pembuka dari Jokowi. Dalam pengantar, Jokowi mengatakan bahwa setelah mengikuti Forum One Belt, One Road (OBOR) di Beijing, China beberapa hari lalu, ia melihat adanya peluang bagus untuk Indonesia. Utamanya bidang investasi.
“Setelah mengikuti forum itu kita melihat, peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar. Apalagi setelah Jumat lalu, S&P telah memberikan investment grade. Ini menambah kepercayaan kepada kita, terutama untuk investasi-investasi yang berasal dari luar karena itulah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga,” kata Jokowi.
Kemesraan Jokowi-JK itu seolah mematahkan beragam isu yang beredar di media sosial yang menyatakan hubungan keduanya meregang.
Beredar kabar, hubungan keduanya tak lagi harmonis. Salah satu indikasinya, pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengenai dukungan JK terhadap Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan.
Isu itu semakin berembus kencang ketika JK tak mendampingi Jokowi bertemu tokoh lintas agama di Istana Merdeka beberapa waktu lalu. Saat itu, Jokowi hanya didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Namun, berdasarkan keterangan resmi, JK absen dalam pertemuan itu karena kunjungan kerja ke Inggris untuk mengisi kuliah umum mengenai Islam Moderat di London.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan hubungan Jokowi-JK baik-baik saja. Menrutnya, keharmonisan keduanya tidak dapat dirusak oleh apapun. Baginya, Jokowi-JK adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
“Presiden dan Wapres itu dwitunggal. Tidak ada ruang bagi siapapun untuk memecah itu,” ujar Pramono di Istana Bogor. “Pada dasarnya hubungan Presiden dan Wakil Presiden sangat baik sekali. Tidak ada apa-apa. Kalau kemudian katakanlah ada yang mempersepsikan, menurut saya salah sekali,” tambahnya.
Politisi PDIP itu mengatakan, sejak tahun 2014, Jokowi dan JK selalu bersama-sama menjalankan tugas. Itu terbukti dari pengakuan negara-negara sahabat dan dalam forum-forum internasional. Buktinya, investasi asing yang terus mengalir kepada Indonesia.
Sejumlah kepala negara silih berganti datang ke Indonesia bertemu Jokowi dan JK dalam beberapa bulan terakhir. “Ini menunjukkan Indonesia sedang menjadi darling dunia,” pungkasnya.
Uploader: Iffan Gondrong