KPK Disorot Usai Panggil Muhaimin Iskandar

Syahganddda Nainggolan Ingatkan KPK untuk berhati-hati di tahun politik
Syahganddda Nainggolan Ingatkan KPK untuk berhati-hati di tahun politik

BERITAKARYA.ID, JAKARTA – Langkah KPK memanggil Muhaimin Iskandar terkait kasus yang terjadi tahun 2012 silam mendapat perlawanan berbagai pihak.

Partai NasDem menilai langkah KPK itu aneh dan menimbulkan dugaan-dugaan negatif. Sementara aktivis Syahganda Nainggolan ingatkan KPK untuk berhati-hati.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi angkat bicara terkait langkah KPK yang memanggil Ketua Umum PKB yang juga Cawapres Anies Baswedan Muhaimin Iskandar atas kasus yang terjadi pada 2012 silam.

Langkah KPK memanggil Muhaimin Iskandar sebagai saksi dugaan kasus korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia atau TKI di Kementerian Ketenagakerjaan itu dinilai sebagai langkah yang aneh dan ajaib.

Baca: Janji Zulfahmy Yanuar Adam Notaris yang Banting Stir Jadi Politisi

Pasalnya, kasus yang sudah lama itu tiba-tiba naik ke permukaan setelah Muhaimin Iskandar dideklarasikan sebagai Cawapres Anies. Padahal sebelumnya, kasus tersebut dibiarkan begitu saja.

“Tiba-tiba begitu Cak Imin dideklarasikan sebagai cawapres, tiba-tiba muncul dari KPK. Terus kami yang waras sehat wal afiat, masa mengikuti begitu saja pikirannya dari KPK. Tentu ada pikiran yang berbeda, ini ada apa ini, ini betul proses hukum atau ini politik,” ucap Gus Choi di Kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

Gus Choi menambahkan, jika masyarakat berasumsi bahwa KPK menjadi alat politik tidak bisa disalahkan, sebab KPK melakukan itu saat proses politik berjalan dan dia diam selama 13 tahun.

“Ini tidak masuk akal. Dan kasus sebelumnya, Anies Rasyid Baswedan dalam Formula E yang tidak ada kasus apa-apa, digelar dan ada yang salah, kemudian seolah dipaksakan,” tegasnya.

Baca: Riwayat Pendidikan Anies-Muhaimin, Sama-sama Lulusan UGM

Sementara, lanjut Gus Choi, banyak kasus lain yang didiamkan, di depan mata. Gus Choi menegaskan bahwa warga negara menginginkan KPK yang dilahirkan dari rahim reformasi itu menjadi penegak hukum dalam kontek pemberantasan korupsi secara profesional.

“Tidak atas dasar pesanan politik tertentu, kelompok tertentu atau siapapun,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Syahganda Nainggolan di Channel Youtube Abraham Samad Speak Up, Selasa 5/9/2023).

Syahganda juga heran mengapa kasus tahun 2012 silam itu diusik sekarang saat Muhaimin Iskandar jadi Cawapresnya Anies Baswedan.

Padahal sebelum menjadi Cawapres Anies, Muhaimin Iskandar digadang-gadang sebagai bakal Cawapres Prabowo tapi KPK diam dan tidak bereaksi apa-apa.

“Kenapa dia (KPK) tidak waktu Cak Imin sama Prabowo diumumkan mau diungkap. Kenapa Cak Imin dengan tokoh perubahan Anies tiba-tiba mau diungkap. Ini hati-hatilah. Ini tahun politik. KPK ini bukan hebat-hebat banget,” ujar Syahganda Nainggolan.(*)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *