BERKARYA.CO.ID, CILEGON – Kursi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang merupakan SOTK baru di lingkungan Setda Kota Cilegon saat ini masih dalam posisi kosong.
Untuk sementara, kursi kepala dinas yang dulu bernama Bagian Kominfo itu diisi oleh Plt Kadiskominfo yakni Taufiqurrahman yang juga menjabat Asda I Setda Kota Cilegon.
Untuk mengisi kekosongan kursi Kadiskominfo yang saat ini dijabat oleh Plt itu, Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi berencana akan melakukan lelang dalam waktu dekat.
“Iya masih dijabat Plt. Nanti akan kita lelang. Semua punya kesempatan untuk menempati posisi itu, tentu dengan mengikuti lelang terlebih dahulu,” kata Walikota yang juga Ketua DPD Golkar Cilegon itu.
Selain Kominfo, ada SKPD lain yang juga masih kosong. Dinas Pol-PP misalnya. Saat ini masih kosong, pejabat tertinggi di Satpol PP saat ini adalah Sekretaris Pol-PP yakni Imam Adi Pribadi.
Sebelumnya, Imam Adi Pribadi menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon.
Tb Iman Ariyadi menegaskan, dirinya tidak akan main-main dalam urusan penempatan kepala dinas. Dia bahkan menyatakan tak ada tempat untuk sogok-menyogok di wilayah yang dipimpinnya itu.
Semua, lanjut Tb Iman Ariyadi harus sesuai aturan dan mengikuti prosedur yang ada. “Jangan main-main dengan saya. Tidak ada pintu untuk sogok-menyogok,” tegasnya.
Jabatan, lanjutnya, adalah amanah yang harus diemban. Muaranya adalah pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Jabatan, kata Tb Iman Ariyadi, bukan alat untuk memperkaya diri atau kelompok.
“Karena amanah, maka jabatan harus diemban dengan kesungguhan hati. Mengabdi sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Bukan untuk kepentingan diri sendiri,” tuturnya.
Pejabat yang saat ini sudah menempati posnya, lanjut Tb Iman Ariyadi, akan dievaluasi dalam tiga bulan kedepan. Jika berdasarkan penilaian kinerjanya jeblok, maka akan langsung diganti dengan orang lain yang mampu.
“Ketegasan adalah prinsip. Kalau kinerjanya tidak bagus maka akan saya ganti tanpa menunggu mutasi dan rotasi seperti kemarin. Langsung saja diganti,” tuturnya.
Editor : Irfan Luthfi Arief