Kadar gula darah yang meningkat secara signifikan merupakan faktor utama
pemicu diabetes. Secara umum, tingkat gula darah yang dianggap normal berada
dalam rentang 70-100 mg/dL saat perut kosong (sebelum makan) dan tidak
melebihi 180 mg/dL setelah mengonsumsi makanan.
Keadaan ini seharusnya tidak dianggap sepele agar dapat ditangani sejak
dini. Oleh karena itu, memahami berbagai gejala yang menunjukkan tingginya
kadar gula darah menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih
lanjut.
Menurut laporan dari situs Best Life pada Kamis (21/11/2024), berikut adalah
beberapa tanda yang mungkin menunjukkan Anda telah mengonsumsi gula dalam
jumlah berlebihan:
Kelebihan Berat Badan
Kelebihan asupan gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Menurut
Victoria Taylor, seorang ahli diet senior di British Heart Foundation,
“Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2,
penyakit jantung, dan gangguan pada sistem peredaran darah.”
Pening
Sakit kepala yang sering dialami dapat menjadi salah satu indikasi konsumsi
gula yang berlebihan. Dr. Rekha B. Kumar, seorang ahli endokrinologi,
menjelaskan kepada NewYork-Presbyterian – Health Matters bahwa “Asupan gula
sederhana yang berlebihan dapat memicu sakit kepala pada beberapa individu.”
“Fluktuasi kadar gula darah yang tidak stabil ini dapat memicu terjadinya
sakit kepala,” tambahnya. “Hal ini berbeda dengan gula yang berasal dari
karbohidrat kompleks, yang diserap tubuh secara perlahan dan lebih stabil.”
Mudah Lelah
Para ahli mengingatkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan rasa
lelah. Katherine Masoud menjelaskan, “Ketika kita mengonsumsi gula, kadar
gula darah melonjak tajam, dan tubuh merespons dengan melepaskan insulin
untuk menurunkannya ke tingkat yang lebih aman.”
Susah Tidur
James Gangwisch, PhD, asisten profesor dalam bidang pekerjaan sosial
psikiatri klinis di Universitas Columbia, menyatakan bahwa konsumsi gula
tambahan yang berlebihan dapat berkontribusi pada gangguan tidur.
Gigi Rusak
James Gangwisch menjelaskan bahwa karies gigi berkembang secara bertahap, di
mana kerusakan pada jaringan gigi seperti enamel dan dentin terjadi akibat
asam yang dihasilkan oleh bakteri saat mereka memetabolisme gula.