Cokelat Hitam Bisa Mengurangi Risiko Diabetes - Beritakarya.id

Cokelat Hitam Bisa Mengurangi Risiko Diabetes

Studi yang dilakukan oleh Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat, menunjukkan temuan menarik mengenai manfaat konsumsi cokelat hitam (dark chocolate) bagi kesehatan metabolisme.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa individu yang secara rutin mengonsumsi minimal lima porsi cokelat hitam dalam seminggu memiliki peluang 21 persen lebih kecil untuk terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah menikmati cokelat tersebut.

Penelitian tersebut juga mengungkap fakta menarik bahwa individu yang secara konsisten mengonsumsi lima porsi cokelat—dari berbagai jenis—setiap minggu memiliki kaitan positif dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 10 persen, dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak pernah mengonsumsi cokelat. Temuan ini, seperti yang dikutip dari laporan WebMD pada Kamis, 4 Desember.

Binkai Liu, salah satu penulis utama penelitian tersebut dan mahasiswa doktoral di Departemen Nutrisi Harvard T.H. Chan School of Public Health, menyatakan bahwa temuan mereka menunjukkan tidak semua cokelat memiliki komponen dan manfaat yang sama.

“Bagi siapa pun yang menyukai cokelat, ini adalah pengingat bahwa membuat pilihan kecil, seperti memilih cokelat hitam daripada cokelat susu, dapat memberikan perbedaan positif bagi kesehatan mereka”, kata dia.

Para peneliti menyebutkan bahwa studi sebelumnya tentang hubungan antara konsumsi cokelat hitam dan risiko diabetes tipe 2 menunjukkan hasil yang bervariasi, baik dalam hal manfaat maupun efeknya.

Selain itu, mereka juga mencatat bahwa hanya sejumlah kecil penelitian yang membandingkan secara mendalam perbedaan antara konsumsi cokelat susu dan cokelat hitam.

Oleh karena itu, para peneliti berupaya melakukan studi terbaru tentang cokelat hitam dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Penelitian terkini ini diterbitkan dalam jurnal medis bergengsi Inggris, BMJ, dan menganalisis data dari 192.208 perawat dan tenaga kesehatan yang secara rutin melaporkan kebiasaan makan mereka melalui survei, serta tidak memiliki riwayat diabetes tipe 2 sejak awal penelitian dilakukan.

Dalam penelitian tersebut, individu yang memiliki masalah jantung dan mereka yang menderita kanker dikecualikan dari analisis, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan relevan mengenai pengaruh konsumsi cokelat terhadap risiko diabetes tipe 2.

Para peserta dalam studi ditanyai mengenai seberapa sering mereka mengonsumsi “satu batang atau bungkus cokelat.” Para peneliti kemudian menetapkan bahwa setiap sajian dihitung sebagai 1 ons, yang dianggap sebagai porsi standar dalam analisis mereka. Satu ons ini setara dengan sepotong kecil cokelat, memberikan ukuran konsistensi untuk mengevaluasi kebiasaan konsumsi dalam penelitian tersebut.

Studi tersebut menunjukkan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi cokelat, semakin besar peluang mengalami peningkatan berat badan. Namun, para peneliti menegaskan bahwa efek ini paling signifikan pada individu yang mengonsumsi cokelat susu.

“Kami terkejut dengan perbedaan yang jelas antara dampak cokelat hitam dan cokelat susu terhadap risiko diabetes dan manajemen berat badan jangka panjang,” kata Qi Sun, ScD, MD, profesor madya kedokteran, nutrisi, dan epidemiologi Harvard.

“Meskipun cokelat hitam dan cokelat susu memiliki kadar kalori dan lemak jenuh yang sama, tampaknya polifenol yang kaya dalam cokelat hitam dapat mengimbangi efek lemak jenuh dan gula terhadap penambahan berat badan dan diabetes. Ini adalah perbedaan menarik yang layak untuk ditelusuri lebih lanjut,” kata Qi Sun.