Mahasiswa “Hujani” Plang Bawaslu dengan Tomat Busuk

BERKARYA.CO.ID, SERANG – Alat peraga kampanye yang bertebaran di seantero Banten tidak semuanya merupakan alat peraga kampanye resmi yang dikeluarkan KPU Banten.

Namun, keberadaan alat peraga kampanye itu terkesan dibiarkan oleh Bawaslu Banten. Tidak ada tindakan serius dari pemantau pilkada yang resmi itu hingga saat ini.

Begitu penilaian Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS) yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Banten di Jalan Kelapa Dua, Kota Serang, Senin (16/1/2017) pagi tadi.

Sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap kinerja Bawaslu banten, massa mahasiswa menghujani papan nama Kantor Bawaslu dengan tomat busuk. Meski demikian, aksi itu berlangsung aman.

HAMAS menuntut agar Bawaslu Banten serius dan bertindak tegas menertibkan alat peraga kampanye yang menurut mereka illegal itu. Mereka mengaku kecewa melihat lembaga yang memiliki tugas mengawasi jalannya pilkada itu terkesan diam atas pelanggaran yang dilakukan pasangan Cagub-Cawagub Banten terkait alat peraga ilegal yang banyak terdapat di titik-titik yang tidak seharusnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat HAMAS, Kosasih menyatakan, pihaknya tidak melihat keseriusan Bawaslu dalam menyikapi alat peraga ilegal selama perhelatan Pilgub Banten.

“Lihat di jalan masih banyak alat peraga ilegal dari dua pasangan calon. Tidak ada tindakan dari KPU mupun Bawaslu,” kata Kosasih dalam orasinya di depan Kantor Bawaslu Banten.

Kosasih secara terbuka menyampaikan kekhawatirannya terhadap kinerja Bawaslu. Karenanya dia meminta agar Bawaslu bekerja dengan profesional.

Jika Bawaslu tidak bekerja dengan baik, lanjutnya, maka pilkada di Banten tidak akan berjalan dengan lancar, terutama terkait politik uang di masyarakat.

“Masalah-masalah seperti APK saja Bawaslu masih cuek, apalagi misalnya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh dua pasangan calon untuk melakukan politik uang,” tuturnya.

Pantauan wartawan, aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pagi itu mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Personel polisi tampak menjaga ketat berlangsungnya aksi mahasiswa itu.

Editro : Irfan Luthfi Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *