BERKARYA.CO.ID – Indonesia menjaga peluang meraih gelar di Super Series All England 2017. Satu-satunya wakil yang tersisa, yakni ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses lolos ke final.
Kevin/Marcus berhasil mengandaskan wakil Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding 19-21, 21-23 dan 21-17 di Barclaycard Arena, Minggu (12/3/2017). Kevin/Marcus yang menyandang unggulan kelima nantinya akan meladeni utusan China, Li Junhui/ Liu Yuchen.
Ini pertama kalinya lagi ganda putra Indonesia lolos ke final Super Series All England setelah dua tahun. Terakhir kali sektor ini menembus fase serupa terjadi pada 2014 melalui Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan yang keluar sebagi juara.
Karena itu, Kevin/Marcus diharapkan bisa menjaga reputasi Indonesia dengan berdiri di podium pertama. Terlebih, Kevin/Marcus jadi tumpuan terakhir setelah wakil yang lain berguguran, khususnya ganda campuran.
Padahal, biasanya ganda campuran kerap meraih gelar di Super Series All England. Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir pernah menjuarai edisi 2012, 2013 dan 2014. Indonesia sempat gagal total pada 2015. Tapi, musim lalu Merah Putih meraih satu trofi lewat Praveen Jordan/Debby Susanto.
Pencapaian terbaik ganda campuran di Super Series All England 2017 hanya dicatat Tontowi /Liliyana. Itu juga cuma sampai perempat final lantaran disingkirkan wakil Inggris, Chis Adcock/Gabrielle Adcock.
Terkait gagalnya sejumlah wakil Indonesia di Super Series All England 2017, terutama yang jadi harapan, Richard Mainaky sebagai kepala pelatih ganda campuran mengeluarkan penilaian.
“Memang persiapan Tontowi/Liliyana belum 100%. Tontowi baru sembuh dari gejala pra-tifus dan Liliyana baru pulih dari cedera lutut. Kalau persiapannya ditambah seminggu lagi, mereka bisa juara. Seharusnya seperti itu, persiapan bagus, maka hasilnya pun akan bagus. Seperti saat Olimpiade, dua bulan penuh mereka fokus,” kata Richard, dilaman resmi PBSI.
Uploader : Muzakir