BERKARYA.CO.ID, New York – Markas Kepolisian Kota New York pusing tujuh keliling lantaran diberondong panggilan palsu soal ancaman bom di Menara Trump, New York. Panggilan palsu itu meningkat sejak Donald Trump diambil sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2017.
Portal berita TMZ dalam laporannya, Sabtu, 25 Maret 2017, menyatakan panggilan palsu mengenai keberadaan bom di dalam Menara Trump membuat kepolisian New York pusing.
“Selain memicu rasa panik di kalangan karyawan, itu membuat pengunjung di lokasi tersebut gelisah,” tulis TMZ.
Laporan lain menyebutkan ada juga panggilan yang dilakukan orang yang sama tiga kali berturut-turut dalam sepekan saat Trump mengambil sumpah.
Setiap hari, petugas New York Police Department (NYPD) dan Badan Intelijen menjalankan operasi untuk memastikan jaminan keselamatan, termasuk menggunakan layanan anjing pelacak bom untuk memeriksa setiap tas yang dibawa pengunjung.
TMZ melaporkan, setiap tindakan pemeriksaan dan penyisiran lokasi itu membutuhkan biaya, tenaga kerja, dan waktu yang banyak. “Semua itu pemborosan hanya gara-gara panggilan palsu.”
Ancaman terakhir dilakukan pria yang mengaku sebagai putra Donald Trump dan mengatakan telah memasang bom di Trump Bar yang terletak di Menara Trump pada pekan lalu. Kepada bartender yang menerima telepon, pria itu menuturkan, “Saya berada di bar sendirian memakai pakaian serbahitam, dan saya memiliki bom.”
Pihak berwenang melakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan unit anjing pelacak K-9 sebelum menyatakan daerah itu steril dari bom. Insiden ini masih dalam penyelidikan.
UploaderĀ : Muzakir