Kritik Pedas Bagnaia: Marquez Dinilai Konyol Buang 'Sampah' di Sirkuit - Beritakarya.id

Kritik Pedas Bagnaia: Marquez Dinilai Konyol Buang ‘Sampah’ di Sirkuit

Francesco Bagnaia, pebalap Ducati dari Italia, mengungkapkan protesnya terhadap tindakan Marc Marquez yang membuang ‘sampah’ di lintasan saat MotoGP Australia akhir pekan lalu. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya membahayakan dirinya, tetapi juga dapat mengancam keselamatan pebalap lainnya.

Sebagai catatan, menjelang start MotoGP Australia, Marquez terlihat melepas plastik pelindung kaca helmnya. Setelah itu, ia membuangnya sembarangan ke lintasan. Akibatnya, ‘sampah’ tersebut menempel pada ban dan menyebabkan motornya sempat kehilangan kendali.

Menurut Bagnaia, tindakan membuang plastik ke lintasan adalah kesalahan besar. Ia menjelaskan bahwa hembusan angin dapat menerbangkan ‘sampah’ tersebut ke berbagai arah, dan tidak menutup kemungkinan hal itu akan mengganggu keselamatan pebalap lain.

“Saya melihat dia melepas sobekan plastik, tapi saat dia mencoba membuangnya, dia malah membuangnya ke sisi yang salah dan angin berhembus ke arah motornya sendiri,” ujar Bagnaia soal aksi Marquez membuang plastik pelindung kaca helm, dikutip dari Motorsport, Selasa (21/10).

“Dia mencoba membuangnya tapi itu mendarat di bawah motornya dan kami sudah sangat dekat dengan start. Itu tidak ideal. Saya melihatnya dan saya memikirkannya,” tambahnya.

Bagnaia pun teringat insiden yang dialami Jack Miller di MotoGP Misano empat musim yang lalu. Saat itu, Miller terpaksa mundur dari balapan setelah sobekan plastik milik Fabio Quartararo masuk ke dalam airbox motornya.

“Kami telah berbicara tentang tidak membuang sobekan di grid start, karena masalah yang dialami Jake Miller pada 2020 di Misano. Tapi mereka tak pernah membuat aturan soal itu,” tuturnya.

Murid Valentino Rossi itu menegaskan bahwa tanpa adanya aturan tertulis, pebalap seharusnya menyadari bahwa tindakan tersebut salah. Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah mempertimbangkan keselamatan pebalap lain.

“Jadi ini lebih kepada perasaan pebalap saja,” kata Bagnaia.