Pemilik kendaraan yang menggunakan Pertalite dan solar bersubsidi diwajibkan untuk mendaftarkan kendaraan mereka guna mempermudah proses transaksi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina.
Program pendaftaran ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2022. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat lebih terarah dan dinikmati oleh pihak-pihak yang benar-benar berhak.
Namun, dalam pelaksanaannya, beberapa pengguna Pertalite dan solar bersubsidi mengalami kendala saat proses pendaftaran. Beberapa di antaranya mengeluhkan bahwa kendaraan mereka tidak tercantum dalam sistem, meskipun seluruh dokumen dan persyaratan yang diminta telah dilengkapi.
Menanggapi hal ini, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyarankan agar pemilik kendaraan melakukan pengecekan data melalui situs resmi Samsat atau Korlantas untuk memastikan keakuratan informasi kendaraan mereka.
“Untuk yang gagal daftar karena kendaraan tidak terdaftar sebaiknya konsumen melakukan pengecekan ke korlantas atau samsat terkait,” ujar Heppy.
Untuk memastikan data kendaraan terdaftar dengan benar, pengecekan dapat dilakukan melalui situs ERI Korlantas di alamat http://rc.korlantas.polri.go.id:8900/eri2017/infokendaraan1.php. Selain itu, pemilik kendaraan juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional yang menyediakan layanan serupa untuk memverifikasi informasi kendaraan secara praktis.
Menurut Heppy Wulansari, saat ini Pertamina tidak menerapkan pembatasan apa pun terkait pendaftaran. Semua jenis kendaraan roda empat dapat mendaftarkan diri agar tetap dapat menggunakan Pertalite atau solar bersubsidi tanpa kendala.
“Pada intinya pendaftaran ini terbuka untuk semua jenis kendaraan pengguna Pertalite dan biosolar sebagaimana regulasi yang berlaku. Kecuali roda dua belum perlu mendaftar” tutur Heppy.
